Takut Diamuk, Seribu Warga Dekai Ngungsi ke Polres Yahukimo

Siswanto Suara.Com
Minggu, 22 Maret 2015 | 17:43 WIB
Takut Diamuk, Seribu Warga Dekai Ngungsi ke Polres Yahukimo
Anggota polisi (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/Asf/mes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar seribu warga Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, mengungsi di Mapolres Yahukimo dan rumah ibadah di daerah setempat. Pengungsian besar-besaran ini dilakukan pascaaksi anarkis yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dan simpatisan yang menamakan diri Komite Nasional Papua Barat pada Kamis pekan lalu.

"Jumlah pengungsi di Mapolres Yahukimo dan rumah ibadah seperti masjid dan gereja sebanyak seribu orang," kata Kapolres AKBP Ade Djadja Subagja, Minggu (22/3/2015).

Subagja membeberkan para pengungsi terdiri dari kaum perempuan dan anak-anak. Mereka ketakutan karena diancam oleh kelompok Komite Nasional Papua Barat yang selama ini eksis di Kabupaten Yahukimo.

"Pengungsi ini, paling banyak di Mapolres sekitar 700 orang, mereka sudah amankan mobil atau harta benda mereka lainnya. Dan yang di rumah ibadah seperti masjid dan gereja ada sekitar 300-400 orang," katanya.

Terkait tindakan anarkis dan pengancaman yang dilakukan oleh simpatisan dan massa Komite Nasional Papua Barat kepada warga Yahukimo Subagja mengatakan telah memberikan pemahaman kepada warga agar menyikapi masalah tersebut dengan arif.

"Untuk pengungsi saya sudah berikan pemahaman, tidak perlu mereka kuatir dan takut, polisi di back up Brimob dan TNI sedang bekerja dan menciptakan agar situasi tetap kondusif," tuturnya.

Pemerintah, kata Subagja, telah memberikan bantuan pangan kepada pengungsi, namun masih dalam bentuk beras.

Terkait dengan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah setempat yang dikabarkan ditarik oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua demi keselamatan mereka, Subagja membenarkan kabar tersebut.

"Ya memang para dokter juga mereka ketakutan sama anggota dan simpatisan KNPB, yang mengancam. Cuma saya menahan mereka agar tetap di Mapolres Yahukimo. Saya sebagai kapolres memberikan jamin soal Kamtibmas yang sudah berangsur-angsur kondusif," kata dia.

Saat ini, kata dia, Rumah Sakit Dekai Yahukimo sudah mulai beroperasi seperti biasa karena ada sejumlah tenaga dokter yang mulai melayani.

Peristiwa di Dekai berawal ketika massa Komite Nasional Papua Barat melakukan aksi penggalangan dana. Karena tidak mengantongi izin dan meresahkan warga setempat, aktivitas tersebut dibubarkan paksa oleh aparat Brimob dan personil polisi dari Mapolres Yahukimo.

Tapi kemudian diwarnai dengan insiden pemukulan terhadap Kasat Intel Polres Yahukimo, serta senjata api revolver jenis Taurus dikabarkan hilang dan diduga dirampas massa Komite Nasional Papua Barat yang mengamuk dan melakukan perlawanan kepada aparat. (Lidya Salmah)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI