Suara.com - Amerika Serikat (AS) memulangkan sisa-sisa personel dan staf terakhirnya dari Yaman menyusul memburuknya situasi keamanan di negara tersebut, demikian disampaikan sejumlah pejabat AS, hari Sabtu (21/3/2015). Di antara mereka yang dipulangkan adalah 100 anggota pasukan khusus AS.
Penarikan mundur oleh AS dilakukan menjelang pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang rencananya digelar pada hari Minggu (22/3/2015). Pertemuan tersebut digelar guna membahas permintaan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, agar DK PBB segera melakukan intervensi di Yaman.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yaman kembali bergejolak. Selain serangan misterius yang menghantam istana kepresidenan Yaman, ada pula serangan bom bunuh diri yang menewaskan 137 orang di sebuah masjid di Sanaa, Yaman. Belakangan, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa berdarah tersebut.
Terlepas dari memanasnya situasi di Yaman, penarikan mundur pasukan khusus AS menunjukkan kemunduran Amerika dalam rangka memerangi cabang teroris Al Qaeda di negeri tersebut. (Reuters)