Nyepi, Bali Hemat Listrik 262,2 MW

Minggu, 22 Maret 2015 | 02:00 WIB
Nyepi, Bali Hemat Listrik 262,2 MW
Perayaan Nyepi. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat beban tenaga listrik di Pulau Bali pada Hari Nyepi, Sabtu (21/3/2015) malam yang seluruh lampu penerangan dimatikan mengalami penurunan 216,5 Megawatt. Ini penghematan yang tajam.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta, Sabtu mengatakan pukul 19.00 Wita, beban tenaga listrik di Pulau Bali mencapai 478,7 MW.

"Beban listrik malam hari hanya 478,7 MW atau turun 216,5 MW dibandingkan beban puncak malam hari pada Sabtu (14/3/2015) minggu lalu yang sebesar 695,2 MW," katanya.

Sedangkan, lanjut Bambang, beban puncak siang hari Pukul 15.30 WITA tercatat sebesar 471,5 MW. Beban listrik tersebut mengalami penurunan 165,9 MW dibandingkan beban siang hari minggu lalu pada 14 Maret 2015 yang tercatat sebesar 637,4 MW.

Menurut dia, saat Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1937, Umat Hindu di Pulau Bali tidak melakukan aktivitas. Sehingga tidak membutuhkan listrik besar.

"Penurunan permintaan listrik ini cukup membantu mengurangi beban pembangkit PLN," ujarnya.

Bambang menambahkan saat Nyepi 2014, realisasi beban puncak listrik siang pukul 14.30 Wita adalah 426,4 MW. Sementara pukul 19.00 Wita tercatat 435,5 MW.

Pemakaian BBM untuk pembangkit di Bali masih cukup besar selain Belawan, Medan. PLN tengah berupaya menurunkan penggunaan BBM yang merupakan bahan bakar mahal tersebut dengan mengalihkannya ke gas dan batu bara yang lebih murah.

Pengalihan BBM ke gas dan batu bara tersebut juga akan berdampak pada penurunan tarif listrik. PLN menargetkan pemakaian BBM pembangkit listrik pada 2015 sebesar 5,7 juta kiloliter atau turun 21 persen dibandingkan realisasi 2014 sebesar 7,2 juta kiloliter.

Dengan penurunan pemakaian BBM tersebut, porsi BBM dalam bauran energi ditargetkan turun menjadi sebesar 8,85 dari realisasi 11,37 persen. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI