Suara.com - Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan terkait berbagai pandangan yang mempersoalkan masuknya sejumlah politisi maupun tim relawan menjadi komisaris di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut Jokowi, masuknya politisi dan relawan itu melalui proses seleksi. “Yang jelas itu, semuanya kan memakai proses seleksi, saya nggak anu ke sana, tapi yang jelas semuanya memakai proses seleksi,” tegasnya, seperti dilansir laman Setkab.go.id, Sabtu (21/3/2015).
Bukan ujuk-ujuk? “ Ya coba aja dilihat. Kalau memang dianggap tidak capable, tidak punya kemampuan, nggak ngerti manajemen, ya coba aja dilihat,” kata Jokowi.
Presiden menegaskan, bahwa masuknya sejumlah politisi dan tim relawan sebagai komisaris BUMN itu, bukanlah hanya sekadar pajangan. “Tidak, yang jelas semuanya harus bekerja. Semuanya lewat seleksi, diseleksi,” ujarnya.
Presiden Jokowi mengaku tidak mengetahui siapa saja politisi atau mantan relawan yang masuk menjadi komisaris BUMN. Tapi ia menegaskan, bahwa semuanya lewat tahapan seleksi, baik untuk manajemen direksi maupun di komisaris.
Menurut Jokowi, pemerintah ingin BUMN ke depan jadi motor penggerak ekonomi terutama infrastruktur.
“Jadi, jangan dianggap kita main-main, nggak ada,” tegasnya.
Soal suara-suara yang menuduh keterlibatannya, Presiden Jokowi menganggap biasa saja.
“Saya kira suara-suara seperti itu biasa. Ya, kita dengan tetapi yang jelas lewat proses seleksi,” tegasnya.