Motif Pembunuhan Tari Masih Menjadi Misteri

Arif Sodhiq Suara.Com
Jum'at, 20 Maret 2015 | 18:13 WIB
Motif Pembunuhan Tari Masih Menjadi Misteri
Ilustrasi police line [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Resor Kota Pontianak mengakui kesulitan dalam mengungkap motif pembunuhan Tari Arizona (25), pegawai negeri sipil Pengadilan Tinggi Pontianak.

"Hingga saat ini kami belum menemukan motif dan pelaku pembunuhan Tari Arizona, karena hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) belum memberikan gambaran seutuhnya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak Komisaris (Pol) Andi Yul di Pontianak seperti dilansir Antara, Jumat (20/3/2015).

Dia menjelaskan dari hasil olah TKP, ditemukan dua bekas bungkusan nasi, satu bungkus martabak telur, dan tiga bungkus bekas es teh.

"Atas temuan itu, kami telah melakukan pemeriksaan ulang terhadap rumah makan tempat Tari biasa membeli makanan, diketahui nasi itu dibeli, Senin (9/3), sehingga kecurigaan kami korban sempat makan malam bersama sebelum meninggal masih belum bisa dipastikan," ungkapnya.

Terkait hilangnya Rudi, karyawan pencuci motor di tempat usaha Jaka Suryana, paman korban, Polresta Pontianak masih belum bisa memastikan keberadaannya.

"Keberadaan Rudi hingga saat ini belum diketahui. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Polres Ketapang, yang menyatakan Rudi bukan residivis," ujar Andi.

Menurut dia, Polresta Pontianak dan Polres Ketapang masih berkonsentrasi mencari Rudi. Dari Rudi, polisi berharap mendapat banyak keterangan terkait kasus pembunuhan Tari.

Sementara untuk dugaan perampokan dalam kasus ini tidak kuat, karena tidak ditemukan barang yang hilang, kecuali motor Yamaha Mio milik korban dan dua telepon seluler korban, yang harganya tidak mahal.

"Sebuah telepon seluler yang mahal milik korban, malah luput dari pelaku. Kami juga tidak menemukan tanda-tanda upaya masuk ke rumah korban secara paksa, sehingga kecurigaan mengarah pada teman pria korban," jelasnya.

Sebelumnya, Rabu (11/3/2015), korban pertama kali ditemukan pamannya, Jaka sekitar pukul 07.24 WIB, dalam keadaan tangan terikat, mulut di lakban, tidak menggunakan baju, di ruang tamu rumah korban, di Jalan Tani Makmur, No. 09, Kecamatan Pontianak Selatan.

Dari hasil olah  di TKP, ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di bagian kepala korban, dan kekerasan lainnya di bagian tubuh mayat tersebut.

REKOMENDASI

TERKINI