Gara-gara Nazaruddin Sebut Ibas, Demokrat Waspada Pecah

Jum'at, 20 Maret 2015 | 17:27 WIB
Gara-gara Nazaruddin Sebut Ibas, Demokrat Waspada Pecah
Gede Pasek Suardika (kiri). [Antara/Yudhi Mahatma)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Demokrat Pasek Suardika mengimbau agar seluruh kader Partai Demokrat mewaspadai pernyataan mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Nazaruddin menyebut nama Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menerima uang dari proyek alat kesehatan Universitas Udayana.

"Saya minta kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk waspada dengan pernyataan Nazaruddin tersebut," kata Pasek di Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Ia menyebutkan pernyataan Nazaruddin yang bertepatan dengan pelaksanaan Kongres Partai Demokrat tentu ada maksud tersendiri. Di samping itu, ia mengaku sudah konfirmasi kepada mantan Bendahara PT Permai Grup, Yulianis dan Yulianis, dan Yulianis menyebutkan bahwa dalam laporan keuangan PT Permai Grup tidak ada nama Ibas.

"Saya menyatakan, pernyataan Nazaruddin itu fiktif. Nazaruddin sedang menjalankan agenda baru, bargaining baru dan ini bisa saja terkait kongres. Nazaruddin sedang disetting oleh kelompok di luar Partai Demokrat," kata Pasek.

Disebutkan anggota DPD RI itu, adanya kelompok lain yang manfaatkan Nazaruddin untuk mendegradasi dan mengobok-obok Partai Demokrat bisa dilihat dan dianalisa dari sis waktu, pernyataannya serta apa yang akan dilakukan oleh Partai Demokrat dalam waktu dekat ini.

"Dari situ ketahuan apa tujuannya. Saya lihat tujuannya untuk mendegradasi Partai Demokrat yang di belakangnya ada kelompok tertentu," katanya.

Oleh karena itu, mantan Ketua Komisi III DPR RI mengingatkan kepada elit Partai Demokrat untuk bersatu dan melepaskan ego masing-masing demi keutuhan Partai Demokrat.

"Saya minta kader PD untuk waspada, jangan ada lagi ego dari elit-elit Partai Demokrat. Kalau masih ada ego dan menimbulkan perpecahan, maka itu sangat mudah dimasuki oleh kelompok yang ada di belakang Nazaruddin. Kekecewaan yang mengkristal mudah dimasukin dan Partai Demokrat bisa lebih parah dari Golkar. Kader Demokrat harus bersatu dan sehingga tidak mudah dimasukin oleh kelompok lain yang ingin menghancurkan Partai Demokrat," demikian Pasek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI