Buku Agama Ajarkan Intoleransi, Penulisnya Bisa Kena Sanksi

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 20 Maret 2015 | 17:00 WIB
Buku Agama Ajarkan Intoleransi,  Penulisnya Bisa Kena Sanksi
Mendagri, Mendikbud, Menag dan Wamenlu, saat menghadiri rapat bersama unsur pimpinan MPR beberapa waktu lalu. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan akan menarik buku pendidikan agama Islam yang mengajarkan kekerasan.

"Kami akan menarik buku-buku tersebut," tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, di Jakarta, Jumat (20/3/2015).

Terkait masalah ini, Mendikbud menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dinilainya terlalu terburu-buru menerapkan Kurikulum 2013.

"Ini bukti penerapan kurikulum baru tidak siap. Penerapannya terlampau tergesa-gesa," jelas dia.

Anies menambahkan pihaknya akan mengawasi langsung permasalahan tersebut. Bahkan kemungkinan besar, penulis buku tersebut akan dikenakan sanksi.

"Kami meninjau buku ini. Bayangkan jika digunakan di seluruh sekolah, bisa-bisa anak membunuh orang yang berlainan agama dengan dia," terang dia.

Buku pendidikan agama Islam kelas XI SMA yang isinya berbau kekerasan beredar di sejumlah sekolah di Jombang, Jawa Timur.

Di halaman 78 buku itu dijelaskan orang yang menyembah selain Allah atau nonmuslim boleh dibunuh. Buku itu juga memuat materi intoleransi.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Slamet Effendi Yusuf, mengatakan buku tersebut tidak sesuai dengan agama Islam, karena Islam mengajarkan kedamaian bukan kekerasan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI