"Lindt Cafe" Sydney Dibuka Kembali, Ratusan Pengunjung Mengantre

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 20 Maret 2015 | 14:24 WIB
"Lindt Cafe" Sydney Dibuka Kembali, Ratusan Pengunjung Mengantre
Lindt Cafe Sydney yang menjadi sasaran ISIS beberapa waktu lalu. (News.com.au)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mungkin Anda masih ingat dengan Lindt Cafe di Martin Place, Sydney yang menjadi lokasi penyanderaan oleh anggota ISIS beberapa waktu lalu. Setelah hampir tiga bulan ditutup, menyusul peristiwa menghebohkan pada 15 Desember lalu, Lindt cafe yang mengangkat tema coklet kembali dibuka Jumat (20/3/2015).

Sejumlah orang mengantri untuk memasuki lokasi penyanderaan berdarah yang menewaskan dua orang itu.

Sepetak prasasti berwarna emas ditempatkan untuk mengenang manager kafe, Tori Johnson(34) yang ditembak mati dari jarak dekat oleh penyandera, Haron Monis. Serta seorang barista sekaligus ibu tiga anak, Katrina Dawson(38) yang meninggal terkena pentalan peluru yang dilepaskan polisi ketika menyerbu gedung tersebut.

PM Negara bagian New South Wales, Mike Baird hadir dalam pembukaan kembali itu dan secara khusus menemui staf kafetaria. Di antara staf terdapat Joel Herat, pegawai yang juga bertugas pada hari penyanderaan.

"Saya katakan kepadanya bahwa kota ini bangga terhadapnya, bangga atas ketangguhannya menghadapi semua ini," kata Baird kepada wartawan.

Lindt Cafe kembali dibuka setelah lantai dasarnya yang mengalami kerusakan telah dipugar kembali dengan hiasan cerah dan jajaran coklat di dinding. Pimpinan kafe Steve Loane mengatakan bahwa pembukaan kembali ini merupakan awal baru yang segar bagi mereka.

"Tiga bulan terakhir menjadi saat yang paling menyedihkan bagi siapa pun, perasaan naik-turun dan kesedihan tidak pergi begitu saja. Kini para pelanggan kembali ke toko kami dan melihat orang-orang tersenyum, itulah kami,"  ujarnya

Sementara para pengunjung mengaku bernama Alan Sexton, yang mengantri dengan membawa seikat bunga mawar di tangannya mengatakan kejadian itu justru semakin menyatukan warga Sidney.

"Kejadian itu membuat kami bersatu," katanya. (Antara/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI