Suara.com - Gubenrur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bercerita saat pertama kali terjun ke dunia politik. Saat itu dia marah dan emosi.
Ahok marah karena melihat para elit politik dan pejabat negara tidak mampu mengayomi masyarakat yang kurang mampu. Mereka tidak mampu menolong orang miskin.
"Saya masuk ke politik karena kemarahan. Karena saya sebagai pengusaha nggak mampu menolong orang miskin, Rp500 ribu sampai Rp1 miliar nggak sanggup saya," ujar hok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Mantan Politisi Partai Gerinda itu mengaku geram melihat para pejabat yang memeras uang rakyat. Bahkan mereka korupsi.
"Makanya jujur aja, saya jadi politisi di tengah kemarahan, Kemarahan melihat oknum pejabat yang korup. Tapi santun luar biasa," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sebelumnya Ahok melontarkan kata-kata kasar dan kotor saat diwawancarai di siaran langsung KOMPAS TV dalam program Kompas Petang (17/3/2015). Ahok naik pitam saat ditanya soal foto istrinya Veronica Tan yang duduk di kursi gubernur. Bukan hanya itu saja, tudingan Veronica ikut terlibat dalam revitalisasi Kota Tua dipermasalahkan oleh para anggota dewan.
"Tapi rakyat begitu miskin. Makanya saya marah. Itu kemuakan hati saya aja. Nggak bisa nahan ya keluar," tutup Ahok.