Bubur Ayam Langganan Keluarga Pak Harto Pun Digusur Lurah Susan

Jum'at, 20 Maret 2015 | 11:36 WIB
Bubur Ayam Langganan Keluarga Pak Harto Pun Digusur Lurah Susan
Bubur ayam
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bubur ayam itu dikenal dengan nama "Bubur Ayam Tanjung". Nama ini diambil dari lokasi tempatnya berjualan, yakni di Jalan Tanjung, Menteng, Jakarta Pusat.

Konon, banyak pejabat dan kalangan berpunya menyukai bubur ayam gerobak yang dirintis Haji Jewo ini. Salah satu pelanggan setia bubur ayam Tanjung adalah keluarga Presiden ke-2 RI, Soeharto. Mungkin karena lokasi berjualan Amir tak jauh dari kediaman Pak Harto di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat.

Uniknya, kini Amir menggelar dagangannya di  halaman rumah megah bercat putih No 29. Rumah ini tak lain adalah milik Bambang Trihatmojo, salah satu putra Soeharto.  Amir menuturkan sebelumnya ia berjualan di atas trotoar pinggir Jalan Tanjung. Kebijakan Walikota Jakarta Pusat yang melarang berjualan di pinggir jalan, membuat dirinya tergusur dari lokasi yang sudah ditempatinya selama puluhan tahun.

"Sekarang dilarang berjualan di pinggir jalan ini oleh Lurah (Lurah Susan), lalu kami diberi tempat Pak Bambang (anak Soeharto)," kata Amir (50) yang kini meneruskan usaha yang dirintis Jewo ini dalam perbincangan dengan suara.com di lokasi, Jumat (20/3/2015).

Amir pun protes atas kebijakan Lurah Susan yang melarang pedagang kaki lima (PKL) berjualan di kawasan menteng tersebut. Dia beralasan tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar dan selalu menjaga kebersihan. Selain itu, setiap hari ia juga hanya berjualan kurang lebih empat jam saja, dari pukul 05.30 hingga jam 09.00 wib.

"Ini kan bukan jalan protokol, kalau jalan besar dilarang wajar. Yang punya rumah saja tidak masalah," keluhnya.

Menurut Amir, bapaknya berjualan di lokasi ini sejak tahun 1985. Haji Jewo ini bisa berjualan di lokasi ini karena diizinkan oleh mantan Presiden Soeharto.

"Waktu itu putri sulung pak Bambang, mbak Gendis masih kecil. Jarang-jarang orang kaya sebaik pak Bambang ini," tuturnya.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI