Sementara ditemui di tempat yang sama, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris mencatat berbagai alasan WNI tergiur bergabung dengan ISIS. Yang terbesar adalah alasan ekonomi.
Dia mengatakan, ISIS bisa menggaji para jihadisnya dengan gaji ribuan dolar Amerika Serikat. Jika dirupiahkan minimal senilai Rp20 juta perbulan.
"Tapi ada juga yang alasannya untuk berjihad. Jadi alasan kesejahteraan untuk mendapatkan uang, dan alasan kesenangan untuk berjihad," kata Irfan.
Lalu apa bahayanya untuk Indonesia? Sementara para jihadis itu berjuang di Suriah dan Irak.
"Kalau mereka kembali ke Indonesia? Mereka membawa jiwa jihad versi ISIS di Indonesia? Ini ancaman," tegas Irfan.