Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak curiga sepenuhnya jika 16 orang yang hilang di Turki akan berhabung dengan ISIS di Suriah. Bisa saja mereka ingin mengunjungi keluarga di sana.
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris ada 8 ribu WNI di Suriah. Ribuan WNI itu belum tentu bergabung dengan ISIS. Maka itu ada juga kecurigaan ke-16 WNI itu ingin mengunjungi keluarganya.
"Tapi kenapa harus memisahkan diri? kenapa harus kabur dari travel? Ini kan aneh," kata Irfan dalam sebuah diskusi tentang terorisme di Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Sebelumnya ke-16 orang itu dinyatakan hilang setelah memisahkan diri dari rombongan agen perjalanannya saat berada di Turki. Mereka dicurigai menyebrang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Hanya saja itu kecurigaan belum mendasar, kata Irfan. Sebab bisa saja mereka juga bergabung dengan kelompok lain di sana sekalin ISIS. Sebab banyak kelompok serupa dengan ISIS di Suriah atau Irak.
"Entah mereka bersembunyi atau bergeser ke Suriah dengan jalan tikus, entah bergabung lagi dengan jemaah lain dan bergabung dengan kelompok yang berafiliasi dengan kelompok lain. Tapi tidak menutup kemungkinan juga mereka berkunjung ke keluarga," jelas irfan.
Tidak ada hubungan keluarga
Selain ada 16 WNI yang hilang di Turki, ada juga 16 WNI yang sebelumnya hilang dan akhirnya ditemukan kepolisian. Saat ini keenambelas orang itu tengah ditahan Kepolisian Turki. Modusnya sama, mereka memisahkan diri dari rombongan agen perjalanan wisata.
Hanya saja Irfan mengatakan tidak ada keterkaitan mereka dengan 16 WNI yang hilang. Namun diduga mereka mempunyai semangat yang sama untuk bergabung dengan ISIS.
"Paling tidak semangat jihat ada. Kalau koneksi keluarga kemungkinan tidak ada," kata dia.