Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menuding ada anggota Fraksi Gerindra di DPRD Jakarta yang mengambil keuntungan dalam proyek pengadaan buku dalam APBD DKI Jakarta tahun 2014.
Ahok sempat menyebut salah satu nama, yakni anggota Fraksi Gerindra DPRD Jakarta Rina Aditya Sartika yang sengaja mengambil keuntungan dari penjualan buku.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik angkat bicara. ddia menilai Rina ketika itu belum menjabat sebagai anggota DPRD DKI.
"Itu kan belum jadi anggota dewan pada waktu itu dan kita tidak tahu menahu soal itu," ujar Taufik kepada suara.com melalui pesan singkat, Rabu (18/3/2015).
Sebelumnya, Ahok menjelaskan, Rina merupakan anak Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman. Nama Rina muncul lantaran pengadaan buku tersebut dilakukan bersamaan dengan kampanyenya sebagai calon anggota DPRD DKI.
Mendengar hal tersebut, Politisi Partai Gerindra itu bahkan mengaku akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan terkait tudingan Ahok.
"Itukan urusan bapaknya kali, bukan urusannya dia (Rina), saya akan klarifikasi sama yang bersangkutan, karena nggak ada hubungannya dengan kita peristiwa itu," kata Taufik.
Taufik bahkan membantah belakangan ini Rina tidak pernah ada di ruang kerjanya Gedung DPRD DKI karena adanya tudingan dugaan korupsi pengadaan perangkat penyedia daya listrik uninterruptible power supply (UPS) di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Barat pada 2014.
"Enggaklah, dia berobat (makanya tidak ada diruang fraksi Gerindra), terus izin umroh," tutup Taufik.
Untuk diketahui, pada anggaran pendidikan sebesar 28 persen pada tahun 2014 terdapat pengadaan buku. Kabarnya buku tersebut digunakan Rina untuk melakukan pencalonan dirinya menjadi anggota legislatif.
Adapun buku yang dimaksud Ahok diadakan lewat beberapa program. Buku tersebut di antaranya berjudul Dari Delman Menuju MRT yang diperuntukkan bagi siswa sekolah menengah pertama dengan nilai proyek Rp 600 juta, sekolah menengah atas (Rp 500) juta, sekolah dasar (Rp 830 juta), dan sekolah menengah kejuruan (Rp 500 juta).
Judul buku lain yakni Urban Batavia Urban Jakarta yang diadakan dengan dana Rp 500 juta, Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit (Rp 500 juta), dan Batavia Era Kolonial hingga Jokowi (Rp 500 juta).
Anggota DPRD Gerindra Dituding Korupsi, M Taufik: Nggak Lah
Rabu, 18 Maret 2015 | 07:54 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Intip Kemeriahan Kampanye Akbar Terakhir Pramono-Rano
23 November 2024 | 18:06 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI