Suara.com - Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membebaskan 20 warga negara asing yang bekerja di rumah sakit di Libya. Ke-20 petugas medis itu sempat diculik sebelum dibebaskan lagi.
Namun, ISIS memberi syarat kepada 20 sandera yang dibebaskan itu yaitu harus tetap bekerja di rumah sakit itu untuk merawat anggota ISIS yang terluka. Apabila mereka meninggalkan rumah sakit itu, ISIS akan langsung menembak mati.
Senin lalu, 30 orang bersenjata menyerbu rumah sakit Ibn Sina di Sirte, Libya. Sebanyak 20 petugas kesehatan itu diculik dan dibawa ke dalam bus yang sudah menunggu di luar rumah sakit.
Setelah dibebaskan, para sandera itu langsung diantar ke rumah masing-masing yang dekat dengan fasilitas kesehatan rumah sakit itu. Namun, mereka tidak bisa pergi jauh karena ISIS melarang meninggalkan kota Sirte.
Salah satu petugas kesehatan yang diculik adalah dokter dari Uzbekistan.Dia mengatakan, salah satu anggota ISIS mengungkapkan bahwa dirinya aman apabila tidak meninggalkan Sirte dan merawat anggota ISIS yang terluka.
Sebagian besar petugas kesehatan yang diculik itu adalah warga negara Ukraina, India dan Serbia. Sepertinya, hanya petugas kesehatan yang bisa membuat kelompok militan itu bertekuk lutut. (CNN)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Ini 5 Tips Agar Smartphone Tahan Lama
Makin Terkenal, Wina Lia Malah Diteriaki Saat di Bandara
Ini Sosok 'Malaikat Pencabut Nyawa' yang Ditakuti Anggota ISIS
Dinyatakan Meninggal, Bayi Ini Hidup Lagi Saat Dipeluk Ibunya