Suara.com - Seorang veteran anggota Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS) dituduh mencoba memberikan bantuan kepada ISIS. Tairod Nathan Webster Pugh, si veteran, didakwa berupaya memberikan bantuan materiil pada ISIS sekaligus menghalangi penegakan hukum.
Pugh, (47), dari Neptune, New Jersey, akan didakwa di pengadilan federal Brooklyn, hari Rabu (18/3/2015). Pengacara yang ditunjuk pengadilan untuk mendampingi Pugh, Michael Schneider, mengatakan bahwa kliennya akan menyatakan tidak bersalah atas tuduhan yang diarahkan padanya.
Jaksa penuntut umum AS menuduh Pugh, mantan spesialis sistem instrumen penerbangan di AU AS, mencoba bergabung dengan ISIS pada bulan Januari silam dengan cara melakukan perjalanan dari Mesir menuju Turki, lalu mencoba menyeberangi perbatasan masuk ke Suriah.
Otoritas Turki memulangkan Pugh ke Mesir, lalu Mesir mendeportasi lelaki tersebut kembali ke AS. Saat tiba di Mesir, Pugh membawa sejumlah perangkat elektronik, termasuk sebuah ponsel berisi foto sebuah senapan mesin.
Setibanya di AS, agen federal memeriksa laptop Pugh dan menemukan "perbatasan yang dikendalikan oleh ISIS" di riwayat penelusuran internetnya. Sebuah video propaganda juga ditemukan dalam laptop tersebut.
Meski sudah ditangkap sejak Januari, kasus Pugh baru diungkap ke publik pada hari Selasa (17/3/2015). Jaksa penuntut mengatakan, beberapa pekan sebelum berangkat ke Mesir, Pugh dipecat dari pekerjaannya sebagai mekanik pesawat di sebuah maskapai penerbangan Timur Tengah.
Pugh sudah lama berada dalam pengawasan otoritas penegak hukum AS. Dalam surat tuntutannya, terungkap pula bahwa seorang rekan Pugh saat bekerja di maskapai American Airlines pernah melaporkan kepada FBI soal simpati yang ditunjukkan Pugh pada Osama bin Laden, mendiang tokoh Al Qaeda yang dituduh AS melakukan serangan terhadap negara mereka.
Pugh, yang jadi tentara AU AS sejak tahun 1986 hingga 1990, pernah bekerja sebagai kontraktor keamanan bagi DynCorp International di Irak mulai bulan Oktober 2009 sampai Maret 2010. (Reuters)