Suara.com - Saat ini, delapan laki-laki diberitakan telah ditahan oleh pihak keposilisian setempat, terkait kasus pemerkosaan seorang biarawati tua di negara bagian Bengal Barat, India. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak enam tersangka penyerang sempat terekam wajahnya di CCTV, saat mereka merampok sekolah biarawati itu sebelum melakukan pemerkosaan terhadap korban yang berusia 74 tahun.
Sejauh ini, seperti diberitakan BBC, doa-doa untuk sang korban terus dipanjatkan di gereja-gereja di pelosok negeri itu. Sang korban yang tak disebutkan namanya sendiri dinyatakan kondisinya kini mulai stabil, namun masih dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Kalkuta. Sementara itu, Uskup Kalkuta telah meminta adanya pengetatan keamanan di Convent of Jesus and Mary, lokasi terjadinya penyerangan.
Gambar rekaman CCTV sendiri sengaja dipublikasikan oleh pihak kepolisian, sembari menawarkan imbalan 100.000 rupee (sekitar Rp21 juta) bagi setiap informasi terkait para tersangka. Menurut laporan AFP pula, empat dari enam tersangka yang gambarnya terekam, kemudian segera bisa diidentifikasi sosoknya.
Dalam kasus ini, para penyerang disebut mengobrak-abrik sekolah biarawati di Ranaghat itu pada Sabtu (14/3/2015) dini hari, lantas mengambil sejumlah uang. Parahnya, mereka kemudian ternyata juga melakukan pemerkosaan terhadap salah seoang biarawati tua di sekolah keagamaan tersebut.
Menteri Kepala Bengali Barat telah menjanjikan tindakan yang keras dan tegas terhadap mereka yang terlibat dalam kasus ini. Lembaga Polisi Federal India (CID) pun akhirnya telah diserahi mengambil alih penyelidikan kasus ini.
Terkait kasus ini, kepada BBC, Uskup Kalkuta Thomas d'Souza, secara khusus memberikan keterangannya tentang apa yang telah terjadi.
"Hanya ada tiga biarawati di komunitas itu," tuturnya. "Salah satu biarawati diserang dengan keji. Sementara dua lainnya, bersama seorang penjaga, diikat ke bangku," sambungnya.
Menurut d'Souza pula, para penyerang diketahui juga mengambil uang dari sekolah tersebut, merusak kapelnya, serta membuka paksa ruang khusus peribadatan dan mengambil ciborium (semacam mangkuk suci yang biasa digunakan dalam upacara resmi). D'Souza pun tak lupa menggarisbawahi bahwa sekolah tersebut sudah sangat dikenal dan telah beroperasi selama 19 tahun.
Beberapa waktu terakhir, kelompok umat Kristiani diketahui kerap menggelar aksi protes di Delhi. Mereka mengeluhkan kerap menjadi sasaran tindak kejahatan, sembari menuntut perlindungan lebih dari aparat. Beberapa di antaranya juga mengutarakan contoh sejumlah serangan ke gereja-gereja di kota itu baru-baru ini. [BBC]
Kasus Pemerkosaan Keji Biarawati Tua, Polisi Sudah Tahan 8 Orang
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Senin, 16 Maret 2015 | 17:27 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Penangkapan Terduga Teroris di Bengal Barat Picu Ketegangan Politik
23 Desember 2024 | 23:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI