Suara.com - Setelah Kementerian Hukum dan HAM mengakui kepengurusan hasil Musyawarah Nasional Partai Golkar di Jakarta, Agung Laksono safari politik dengan menemui para ketua umum partai.
Minggu lalu, Agung telah bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Siang ini, ia bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Grindra Fadli Zon mengatakan seharusnya Agung tidak bisa mengatasnamakan ketua umum Partai Golkar selama safari politik, melainkan mewakili pribadi.
Fadli mengatakan ia tidak akan menerima Agung bila suatu hari nanti Agung hendak mengunjungi Partai Gerindra dengan mengatasnamakan ketua umum Partai Golkar.
"Kalau dia datang (Agung) sebagai ketua umum Golkar tidak akan kita terima," kata Fadli di DPR, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Namun, Partai Gerindra, kata Fadli, akan menerima kubu Agung untuk mencari solusi atas kisruh di internal Golkar.
"Kalau sebagai pribadi pasti kami akan menerima. Tapi kalau atas nama partai tidak. Karena ada kejanggalan di balik keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengakui kepengurusan Golkar pimpinan Agung Laksono," kata Fadli.