Suara.com - Dua gereja di Lahore, Pakistan diserang bom pada Minggu (15/3/2015). Lima orang tewas dan setidaknya 40 lainnya luka dalam serangan terjadi ketika umat sedang mengikuti misa dan kebaktian.
Sejumlah saksi mengatakan bahwa aksi heroik para petugas keamanan berhasil mencegah jatuhnya korban lebih banyak dalam insiden itu, meski para petugas sendiri tewas dalam serangan keji tersebut.
Sementara itu menurut petugas kepolisian setempat, ledakan itu terjadi di wilayah timur Lahore, yang dihuni mayoritas warga Kristen Pakistan. Ledakan itu menyasar dua tempat, kata polisi, pertama Gereja Katolik dan sebuah Gereja Protestan yang letaknya berdekatan.
Kelompok Jamaat ul Ahrar, sebuah pecahan dari Taliban, sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
"Saya sedang duduk di sebuah toko di dekat gereja ketika sebuah ledakan mengguncang area itu. Saya berlari menuju lokasi dan melihat petugas keamanan sedang bergulat dengan seorang lelaki yang berusaha memasuki gereja. Setelah jatuh, ia meledakan dirinya," kata saksi bernama Amir Masih.
"Saya melihat tubuhnya terkoyak dan berterbangan di udara," lanjut dia.
Menurut Masih, petugas keamanan yang mencegah orang tersebut juga tewas di tempat. Polisi sendiri belum memastikan apakah serangan yang pertama juga berupa bom bunuh diri.
Menurut juru bicara petugas penyelamat, Sajjad Hussain, lima orang tewas dan 40 lainnya terluka akibat serangan itu.
"Operasi penyelamatan masih berlangsung dan korban jiwa masih bisa bertambah," kata Hussain.
Lahore, ibu kota Punjab, adalah kota paling makmur dan berpenduduk paling banyak di Paksitan. Kota itu adalah pendukung utama Perdana Menteri Nawaz Sharif. Lahore dikenal sebagai kota yang aman, dibanding kota lain di Pakistan. (Reuters)
Dua Gereja Dibom di Pakistan
Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 15 Maret 2015 | 15:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Bom Meledak Di Gereja Kongo, 10 Orang Tewas
16 Januari 2023 | 11:09 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI