Suara.com - Jenazah politisi Haryanto Taslam, Minggu (15/3/2015) disemayamkan di rumah duka, di Jalan Buluh Perindu Blok N no 1 Duren Sawit, Jakarta Timur. Haryanto Taslam meninggal dunia Sabtu (14/3/2015) malam. setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta karena gangguan ginjal yang dideritanya.
Pengamatan Suara.com di rumah duka, sejumlah karangan bunga dari kerabat dan Menteri Kabinet Kerja Jokowi, serta tokoh partai politik tampak memenuhi halaman rumah duka. Diantaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan, Prabowo Subianto (Ketua Umum Gerindra), Susaningtyas NH Kertopati (Ketua DPP partai Hanura), Ahmad Muzani (Sekjen DPP Gerindra) dan lainnya.
Hartas, demikian lelaki ini biasa disapa, awalnya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Tetapi ketika Prabowo Subianto mendirikan Gerindra, Hartas lantas memutuskan hijrah. Sahabat almarhum, Eros Djarot menuturkan, Haryanto adalah sosok politikus pejuang. Dia salah satu aktivis yang turut memperjuangkan reformasi. Menjelang jatuhnya regim Orde Baru itu, Hartas bahkan menjadi salah satu aktivis yang diculik oleh militer.
"Dia aktif dalam perjuangan reformasi. Dia selalu jadi incaran intel-intel. Makanya dia dulu sempat diculik tim Mawar," kata Eros mengenang sahabatnya.