Prihatin Bulutangkis, Liem Swie King Siap 'Turun Gunung'

Minggu, 15 Maret 2015 | 01:13 WIB
Prihatin Bulutangkis, Liem Swie King Siap 'Turun Gunung'
Ilustrasi bulutangkis. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Liem Swie King, mengaku siap turun gunung untuk membantu mengangkat kembali prestasi perbulutangkisan nasional yang saat ini mengalami penurunan.

"Memang ada keinginan untuk membantu. Membantu tidak hanya menjadi pelatih, tapi membantu dengan saran," kata Liem Swie King, di sela-sela ajang Djarum Badminton All Stars 2015, di GOR ASA Cilegon, Banten, Sabtu (14/3/2015).

Meski berniat turun gunung dengan kembali berpartisipasi dalam pembinaan bulutangkis Indonesia, Liem Swie King mengaku akan tetap berada di lingkaran kepengurusan formal pada Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).

"Untuk masalah waktu, pasti ada. Tapi kalau masuk ke pengurusan, harus saya pertimbangkan baik-baik," katanya.

Juara All England 1978, 1979 dan 1981 ini mengaku, meski tidak memantau secara penuh perkembangan perbulutangkisan Indonesia, dia tetap mendapatkan masukan dari beberapa mantan pemain termasuk dari Christian Hadinata. Dia pun mengaku baru menyadari jika pemain tunggal putra Indonesia telah 21 tahun tidak merasakan juara pada salah satu kejuaraan paling bergengsi dunia yaitu All England.

"Tidak sepantasnya seperti itu. Dulu kita sangat mendominasi. Saat ini pasti ada yang salah, sehingga perkembangan pemain terutama tunggal putra kurang maksimal," katanya.

Liem Swie King menjelaskan, kurang maksimalnya performa pemain memang disebabkan banyak faktor, dimulai dari atletnya sendiri karena kurang motivasi, semangat, hingga faktor pendukungnya. Saat ditanya apakah perlu penggantian pelatih, dia mengaku tidak mempermasalahkan jika penggantian itu memang sesuai dengan kebutuhan.

"Sebenarnya kuncinya itu tidak di pelatih, tapi pada atletnya sendiri. Sebagus-bagusnya pelatih, jika tidak didukung pemain yang berbakat, juga tidak akan maksimal," katanya.

Keberadaan pemain tunggal Indonesia memang terus mendapatkan sorotan karena prestasinya belum maksimal. Saat ini, hanya Tommy Sugiarto yang berada di papan atas rangking BWF. Sementara untuk pemain lainnya, saat ini masih harus berjuang, termasuk para pemain muda.

Pemain tunggal muda yang saat ini digembleng di Pelatnas Cipayung sendiri di antaranya adalah Jonatan Christie, Ihsan Maulana, Antony Sinisuka Ginting, serta Firman Abdul Kholik. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI