Jaringan ISIS di Indonesia Bisa Mencapai Ribuan

Sabtu, 14 Maret 2015 | 20:24 WIB
Jaringan ISIS di Indonesia Bisa Mencapai Ribuan
Anggota ISIS. (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Pakar Dewan Ketahanan Nasional Wawan Purwanto menduga jaringan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang kerap memenggal sandera, memiliki jaringan hingga mencapai ribuan di Indonesia.

Salah satu indikator yang bisa dilihat adalah dari penangkapan 16 WNI yang ditangkap di Turki, yang diduga hendak bergabung ke ISIS. Belum lagi ada 16 WNI lainnya yang sengaja menghilangkan diri di Turki.

“Ya, memang harus kita akui bahwa jaringan mereka (ISIS) sudah luas ya, saat ini sudah mencapai ribuan,” kata Wawan kepada Suara.com, Sabtu (14/3/2015).

Menurutnya, ribuan orang yang terjaring dalam jaringan ISIS tersebut beredar di berbagai daerah di Indonesia.

Meski begitu, dia juga mengatakan bahwa bisa saja jumlahnya lebih besar lagi dari yang bisa dihitungnya saat ini, lantaran perkembangannya saat itu begitu pesat dengan menggunakan media sosial sebagai sarana perekrutannya.

Masih kata Wawan, saat ini sangat sulit untuk dipastikan berapa besar dan luasnya jaringan ISIS tersebut berkembang di Indonesia.

“Di sini tersebar, seperti di Sidoarjo, Malang, Bekasi, Aceh dan juga beberapa daerah lainnya. Itu berdasarkan yang kita lihat, tetapi sekarang kan ada media social, seperti Facebook, Twitter, Watsapp, yang membuat kita tidak bisa memastikan jumlahnya, tetapi yang pasti sudah luas,” jelas pengamat intelijen dan terorisme ini.

Meskipun begitu, dia juga mengatakan bahwa sudah ada banyak juga yang sudah sadar dan kembali ke jalannya semula dan memilih untuk hengkang dari organisasi yang sudah menelan banyak korban tersebut.

“Saat ini memang sudah banyak yang ikut jaringan tersebut, tetapi sudah banyak juga yang sudah sadar, bahwa masuk kesana itu untuk bertempur, sehingga berbalik. Tetapi sebenarnya ini berawal dari adanya kontak, lalu muncul rasa simpati, dan akhirnya empati,” tutup Wawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI