Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengharapkan ada anggota DPRD Jakarta yang bakal masuk penjara sebagai buntut dari polemik APBD Jakarta 2015.
Ahok mengungkap tengah mengumpulkan bukti untuk menjerat para anggota dewan yang memainkan anggaran.
Meski tidak menyebutkan nama anggota DPRD yang dicurigai, namun Ahok menyebutkan kalau yang memainkan anggaran APBD Jakarta adalah anggota dewan yang pernah menjabat pada periode sebelumnya.
"Saya mau penjarakan yang main lagi, biar selesai," tegas Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku telah mempunyai cukup bukti berupa dokumen APBD DKI tahun anggaran sebelumnya. APBD tiga tahun terakhir 2012, 2013, dan 2014 akan menajadi perbandingan dengan APBD tahun 2015 yang kini tengah diperdebatkan.
"Kenapa saya mesti laporkan 2015, kalau tanpa 2015, DPRD mengelak dan ngeles. Siapa bilang kami yang masukin, makanya saya ambil contoh UPS (Uninterruptible Power Supply) di polisi itu jelas. UPS ini jelas yang diusulkan 2015, UPS nya sama 2014. Sama gak? Sama. Artinya, dengan ada 2015 membuktikan tahun-tahun sebelumnya ada permainan di DPRD nih sebetulnya, pokirnya nih," jelas Ahok.
"Kalao cuma laporin APBD 2015 nggak ada kesalahan memang. Tapi ini untuk merujuk, membuktikan bahwa dari 2012, 2013, 2014 ada namanya pokir (Pokok pikiran DPRD), pokir itu adalah titipan DPRD," Ahok menambahkan.
Ahok mengungkapkan selama dia berada di Balai Kota, anggota dewan dinilai tidak serius membahas APBD DKI, lantaran tidak pernah melakukan pembahasan dengan pihak eksekutif terkait APBD.
Tak hanya itu, Ahok juga menuturkan diakhir pengujung paripurna biasanya anggota dewan menyelipkan anggaran melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Selama ini DPRD itu enggak membahas apapun sama kita sebetulnya, normatif-normatif aja sebetulnya, tapi nanti begitu sampe hari-H, masukin suruh ketik," kata Ahok.