Suara.com - Partai Golkar pimpinan Agung Laksono menyatakan akan keluar dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Itu setelah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyatakan kubu Agung yang sah untuk membentuk kepengurusan partai.
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menjelaskan saat ini pekerjaan rumah politik terbesar KIH adalah menguatkan posisi partai pendukung pemerintahan di parlemen.
Saat ini Koalisi Merah Putih menguasai jumlah kursi di DPR. Ada 353 kursi, termasuk Fraksi Demokrat sebagai penyeimbang. Sementara KIH hanya mempunyai 207 kursi. Menurut Eva, Agung perlu mengalihkan 91 kursi milik Fraksi Golkar ke KIH.
"KIH di parlemen kan kurang dari separuh. Kalau Pak Agung bisa menggabungkan kekuatan Golkar ke parlemen, akan lebih aman pemerintahan ini untuk mewujudkan gol-gol pemerintahan," jelas Eva saat dihubungi suara.com, Kamis (12/3/2015).
Menurut Eva, Golkar juga bisa mendapatkan kursi di kabinet. Itu pun jika ada menteri yang diganti, dan partai koalisi KIH setuju Golkar masuk kabinet.
"Itu terserah presiden yah. Kalau memang ada reshuffle. Kalau keperluan mendesak saat ini yah di parlemen yah," jelas dia.
Saat ini Golkar kubu Agung Laksono tengah melakukan safari politik ke sejumlah partai pendukung pemerintahan. Di antaranya ke Nasdem dan PPP. Dalam pernyataanya kemarin mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan membawa Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih.