Dalam Video Terbaru ISIS, Bocah Tembak Kepala Sandera

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 11 Maret 2015 | 05:07 WIB
Dalam Video Terbaru ISIS, Bocah Tembak Kepala Sandera
Ibu Muhammad Musallam menangis di samping foto puteranya yang berada dalam sandera ISIS (Reuters/Ammar Awad).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi keji kelompok Negara Islam Irak dan Suriah terus berlanjut. Dalam sebuah video yang beredar Selasa (10/3/2015), ISIS menunjukkan eksekusi seorang sandera asal Israel keturunan Arab yang mereka tuding sebagai agen Mossad. Hanya saja kali ini algojo dalam eksekusi itu bukan lelaki dewasa bertopeng yang dikenal dengan julukan Jihadi John, tetapi seorang bocah berwajah polos.

Video yang diunggah oleh media pendukung ISIS, menunjukkan Muhammad Musallam duduk di dalam sebuah ruangan mengenakan sebuah seragam berwarna jingga. Mussalam berbicara tentang bagaimana dia direkrut dan dilatih oleh badan intelijen Israel. Ia juga mengatakan bahwa ayah dan kakak laki-lakinya mendorong dia bekerja untuk Mossad.

"Saya menyampaikan kepada ayah dan putera saya, bertobatlah kepada Allah. Kepada para mereka yang memata-matai ISIS, Anda tak akan berhasil, mereka akan membongkar kedok Anda," kata Mussalam dalam video itu.

Setelah itu, adegan berikutnya dalam video tersebut menunjukkan Mussalam digiring ke sebuah lapangan. Seorang anggota ISIS kemudian mengumumkan hukuman atas Musallam, yang dipaksa berlutut, dalam bahasa Prancis.

Pada puncaknya, Mussalam kemudian ditembak di kepala oleh seorang bocah lelaki yang mengenakan seragam militer. Setelah Musallam jatuh tersungkur, bocah itu kembali menembak tubuh Musallam sebanyak tiga kali dan meneriakkan takbir.

Video yang berdurasi 13 menit itu belum bisa dipastikan keasliannya. Israel sendiri mengaku sudah melihat video itu tetapi juga belum memastikan keasliannya.

Sebelumnya keluarga Musallam mengatakan bahwa lelaki itu hilang ketika sedang berkunjung ke Turki. Pemerintah Israel sendiri mengatakan bahwa Musallam pergi ke Suriah pada Oktober 2014 untuk bergabung bersama ISIS. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI