Transjakarta Minta Jaminan Kelayakan Armada dari Penyedia Bus

Selasa, 10 Maret 2015 | 17:53 WIB
Transjakarta Minta Jaminan Kelayakan Armada dari Penyedia Bus
Ilustrasi bus Transjakarta terbakar. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Transjakarta meminta jaminan dari setiap Agen Pemegang Merk (APM) yang melakukan pengadaan bus terkait kelayakan setiap armada yang mereka jual.

"Kami minta semua APM untuk menjamin (bahwa) setiap unit yang mereka jual kepada Transjakarta adalah barang yang terjamin, bukan cacat produksi," ungkap Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Nicholas Stefanus Kosasih, di Kantor TransJakarta, Selasa (10/3/2015).

Hal tersebut dikatakan Kosasih, agar setiap armada yang beroperasi untuk melayani rute Transjakarta terjamin keamanannya.

"Kita tidak ingin kejadian seperti terbakarnya satu unit bus gandeng Zhong Thong beberapa hari lalu terulang. Makanya kita minta jaminan APM," katanya.

Sebelumnya diberitakan, satu unit bus gandeng Zhong Thong terbakar pada 8 Maret 2015 lalu, sekitar pukul 07.15 WIB, di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan. Pihak Transjakarta menduga api pada bus di Koridor IX itu berawal dari exhaust engine dekat mesin turbo, yang tidak terdeteksi mekanik karena berada di bagian dalam mesin.

Lebih lanjut, Kosasih mengatakan bahwa APM Zhong Thong yaitu PT Mobilindo Armada Cemerlang, menyatakan siap bertanggung jawab dengan mengganti dan memperbaiki unit bus yang rusak, serta memeriksa yang lainnya. Pihaknya menyambut baik kesiapan APM Zhong Thong tersebut, namun tetap meminta agar PT Mobilindo Armada Cemerlang bisa memberi jaminan bahwa armada yang dipasok memiliki standar kualitas dan keselamatan yang aman.

Selain itu, APM tersebut juga diminta untuk bersedia menanggung risiko yang mungkin terjadi diakibatkan oleh masalah produksi. "Kami minta seperti itu juga kepada semua APM," sambung Kosasih.

APM Zhong Thong sendiri dikabarkan telah mengkarantina bus naas yang terbakar tersebut, untuk dibongkar dan diperiksa satu per satu dari seluruh unit pada batch pengiriman yang sama, demi memastikan apakah ada cacat produksi atau tidak.

"30 bus dari batch tersebut saat ini telah dikarantina di daerah Pinang Ranti, dan diperiksa oleh mekanik dari Cina dan Korea sebagai pemasok mesinnya. Untuk perkembangannya kita tidak tahu. Kita aja nggak boleh masuk ke sana," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI