Suara.com - Berbeda dengan para pendemo yang biasanya mengepung Balai Kota Jakarta dengan menumpang bus rombongan, puluhan pendemo yang mewakili warga penghuni rumah susun (rusun) memilih mengendarai mobil pribadinya.
Pantauan Suara.com di Balai Kota Jakarta, Selasa (9/3/2015), dalam aksi yang bertujuan meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mengaudit pengembang dan pengelola Rusun, tampak sekitar 20-an mobil sedan dengan berbagai merek berderet di depan gedung Balkot.
Di depan dan di belakang mobil-mobil pribadi mereka tersebut masing-masing ditempeli spanduk yang yang intinya bertujuan agar perusahaan swasta yang menjadi pengelola Rusun segera menghentikan memanipulasi penghuni dan bertobat untuk segera menaati aturan yang tertuang dalam undang-undang soal rumah susun.
Sepeeti dikatakan Arman, salah satu orator, mendesak agar Gubernur Jakarta Basuki Purnama (Ahok) menindak pengelola rusun yang menaikkan tariff listrik dan parkir tinggi di luar peraturan pemerintah.
"Kami mendesak Gubernur untuk segera menangani permasalahan ini, tarif listrik yang dinaikkan diluar ketentuan pemerintah membuat para penghuni Rusun mengalami kesulitan, apalagi hal tersebut tidak berdasarkan kesepakatan seperti yang tertuang dalam aturan yang ada," kata Arman di depan Gedung Balkot, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Selain, mendesak Gubernur, merrka juga mendesak menteri perumahan untuk segera meninjau pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola rumah susun.