Pemerintah Masih Cari 21 WNI di Kapal Taiwan yang Hilang

Siswanto Suara.Com
Selasa, 10 Maret 2015 | 14:42 WIB
Pemerintah Masih Cari 21 WNI di Kapal Taiwan yang Hilang
Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi di Kantor Kemenlu Jakarta, Selasa (17/2). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Luar Negeri masih berusaha mencari 21 warga negara Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal penangkap ikan Taiwan yang hilang kontak di sekitar Kepulauan Falkland ketika sedang berlayar dari Atlantik Selatan menuju Taiwan.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan pemerintah sudah mendapatkan nama lima perusahaan Indonesia yang merekrut anak buah kapal penangkap ikan Taiwan itu.

"Kami dari kemarin sudah ada perkembangan. Nama-nama perusahaan itu sudah kami peroleh, kemudian kami sudah langsung mengontak agensi-agensi yang mempekerjakan ABK kita yang berjumlah 21 orang," kata Retno di Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Kementerian Luar Negeri, menurut dia, sedang melakukan pertemuan dengan lima perusahaan perekrut anak buah kapal dan terus berkoordinasi dengan perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei.

Ia mengatakan Kementerian Luar Negeri juga sudah meminta KDEI segera menemui para penjaga pantai di Taiwan untuk mencari informasi tentang perkembangan pencarian kapal penangkap ikan yang hilang tersebut.

"Jadi, biar kita dari sini juga bisa segera ikut bergerak," tutur dia.

Selain itu, kata Retno, Kementerian Luar Negeri sudah menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di London, Inggris, dan Buenos Aires, Argentina, untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai keberadaan terakhir kapal Taiwan di sekitar Kepulauan Falkland.

"Karena wilayah Inggris dan Argentina dekat dengan Kepulauan Falkland. Jadi kita menyampaikan, kalau ada informasi mengenai keberadaan kapal tersebut tolong segera disampaikan ke kami," kata dia.

"Jadi secara sekaligus kami mencoba mendapatkan informasi sebanyak mungkin meliputi berbagai macam lini untuk bisa memperoleh kabar yang lebih jelas soal kapal itu dan nasib ABK kita seperti apa," kata Retno.

Pemerintah, ia menjelaskan, juga akan berkoordinasi dengan otoritas Argentina dan Inggris supaya bisa mendapat informasi soal keberadaan kapal penangkap ikan milik Taiwan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI