ABG Labil Berpotensi Jadi Pelaku Begal

Selasa, 10 Maret 2015 | 06:30 WIB
ABG Labil Berpotensi Jadi Pelaku Begal
Tim Anti Begal. [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Mereka umumnya menjadi pelaku begal karena dipicu keisengan dan kohesi dengan pertemanan," kata Susanto.

Faktor kedua yang mendasari adalah disfungsi keluarga pelaku. Setelah ditelusuri, KPAI menemukan bahwa pelaku adalah korban dari pola asuh yang tidak mendukung perkembangannya di usia anak-anak. Selain itu, bullying yang pernah diterima pelaku juga memberi dampak munculnya tindakan kekerasan yang dilakukannya di kemudian hari.

"Dampak dari bullying itu cukup sistemik. Apalagi kalau bullying-nya itu dalam bentuk verbal atau psikis, itu bisa membekas lama. Bila kondisi psikisnya tidak nyaman atau labil, apapun materi yang masuk ke dia akan menjadi masalah. Kalau misalnya dia didoktrin untuk melakukan begal, itu akan semakin rentan," imbuhnya.

Lainnya, dampak dari tontonan kekerasan, menurut Susanto, juga turut berkontribusi memicu anak-anak menjadi pelaku pembegalan hingga berani menghilangkan nyawa seseorang. Totonan itu bisa dari acara TV maupun permainan video games.

"Mereka permisif terhadap kekerasan. Kalaupun tidak jadi pelaku, mereka bisa saja menganggap wajar sebuah kekerasan," kata Susanto.

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Ibunda Benarkan Video Bugil Chelsea Islan

Perlakuan Keji di Lokasi Jatuhnya MH17 Terekam Kamera

Ditinggal 'Umrah' Darius, Donna Agnesia Kesepian

7 Foto Meme Kocak #SaveHajiLulung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI