ABG Labil Berpotensi Jadi Pelaku Begal

Selasa, 10 Maret 2015 | 06:30 WIB
ABG Labil Berpotensi Jadi Pelaku Begal
Tim Anti Begal. [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan anak-anak yang baru beranjak besar atau ABG potensial untuk terseret menjadi pelaku pembegalan. Itu karena pengaruh lingkungan. Itu berdasarkan data KPAI yang mencatat rata-rata pelaku pembegalan adalah anak-anak di usia sekolah.

Komisioner KPAI, Susanto mengatakan anak-anak dengan kondisi psikologis labil, rentan menjadi calon pembegal. Terlebih mereka juga dipengaruhi lingkungan pergaulan.

"Anak yang labil, potensial menjadi pembegal karena pengaruh lingkungannya. Teman sebayanya terbiasa melakukan kekerasan lalu karena diajak dia jadi ikut-ikutan melakukan begal," kata Susanto di Jakarta.

Selain itu anak-anak yang terbiasa berpikir instan atau jangka pendek juga cenderung melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Itu dilakukan demi memuaskan keinginannya.

"Cara berpikir ini juga sangat dipengaruhi oleh pola pembelajaran yang dia terima di sekolah ataupun di keluarga," imbuhnya.

Maka itu, menurut Susanto perlu pendekatan khusus agar anak-anak tidak menjadi calon pembegal. Pendekatan inin bukan hanya dilakukan dengan orangtua. melainkan lingkungan keluarga itu sendiri.

Sementara di luar keluarga, pemerintah perlu fokus menyusun pendidikan kurikulum di sekolah. Kata dia, pemerintah harus memastikan bahwa orangtua memberi pengasuhan yang ramah anak dan berkarakter.

"Kalau di sistem pendidikan dasarnya sudah tidak tepat maka perilaku-perilaku yang tidak diinginkan bisa diadopsi anak," papar dia.

Faktor pemicu jadi pembegal

Berdasarkan hasil kajian KPAI, pemicu anak-anak usia sekolah turut menjadi begal sangat beragam. Faktor pertama yang memicu adalah pengaruh teman sebaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI