Suara.com - Sejarah terus dibuat Carolina Marin. Minggu (8/3), pebulutangkis Spanyol itu secara fenomenal menjadi kampiun tunggal putri turnamen bulutangkis paling bergengsi dunia, All England.
Nama Marin kini terukir sebagai satu-satunya pebulutangkis asal Spanyol yang menjadi juara selama 119 tahun gelaran All England.
Marin menjadi juara setelah menaklukkan ungulan ketiga asal India Saina Nehwal, di final.
Pencapaian yang luar biasa bagi untuk seseorang yang berasal dari negara yang masih asing dengan olahraga bulutangkis.
"Sangat luar biasa. Saya selalu kalah sebelumnya, jadi bisa mengalahkannya di turnamen seperti ini, sangatlah spesial," kata gadis berusia 21 tahun itu.
Kemenangan Marin ini juga membuyarkan ambisi Saina menjadi perempuan pertama India yang menjadi juara All England.
Marin dan ukiran sejarah memang seperti sudah jodoh. Sebelumnya, pebulutangkis kelahiran Huelva ini menjadi orang Spanyol pertama yang merebut medali perak di Kejuaraan Buutangkis Junior Eropa pada 2009 lalu.
Pada tahun yang sama, Marin merebut medali emas pada Kejuaraan Badminton Eropa U-17.
Pada 2013, Marin menjadi pebulutangkis Spanyol pertama yang memenangi titel grand prix gold setelah menjuarai London Grand Prix Gold.
Yang mengejutkan adalah ketika Marin mengalahkan jagoan Cina, Li Xuerui di final BWF World Championships. Ya, Marin sekali lagi menjadi pebulutangkis Spanyol pertama yang menjadi juara dunia. Tak hanya itu, dengan usia yang baru 21 tahun, Marin mencatatkan diri sebagai pebulutangkis Eropa termuda yang merebut mahkota juara dunia. (Reuters)