Bocah Tewas Digendongan Ayah Akibat Kelalaian Anggota TNI AD

Siswanto Suara.Com
Senin, 09 Maret 2015 | 14:39 WIB
Bocah Tewas Digendongan Ayah Akibat Kelalaian Anggota TNI AD
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duarrr. Setelah terdengar bunyi itu, Novan (6) meninggal dunia dan ayahnya, Sugiono (32) kritis. Warga Kabupaten Merauke, Papua, ini terkena tembakan ketika sedang berada di ruang check in pesawat Sriwijaya Air, Bandara Mopah, Merauke, Senin (9/3/2015). Saat itu, korban hendak berangkat menuju Yogyakarta.

Peluru yang mengenai ayah dan anak itu berasal dari pistol FN 64 milik anggota TNI AD yang bertugas di Yonif 755/Yalet Merauke berinisial Praka D. Tentara ini mewakili Batalyon 755/Yalet sehari-hari bertugas di bandara.

Akibat kejadian itu, suasana di ruang check in pun panik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun suara.com, kejadian itu berawal ketika Praka D hendak melaporkan senjata api milik Kepala Bekang Korem 174/ ATW Letkol Joko Pitoyo yang saat itu akan berangkat ke Jayapura dengan pesawat Sriwijaya Air.

Pada saat ingin memastikan apakah senjata tersebut kosong atau masih isi peluru, Praka D mengarahkan senjata ke dinding sekat Sriwijaya Air yang terbuat dari triplek. Kemudian, ia menarik pelatuk.

Ternyata, masih ada peluru. Peluru itu pun menembus dinding triplek dan mengenai dada Sugiono dan anaknya yang saat itu tengah digendong.

Atas kejadian ini, Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Supartodi menyatakan siap bertanggungjawab.

Ia mengatakan perbuatan anggotanya adalah kelalaian.

"Saya minta maaf kepada keluarga korban atas kejadian ini. Kami akan tetap bertangungjawab dan anggota kami tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku karena ini adalah sebuah kelalaian," katanya. (Lidya Salmah)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI