Suara.com - Menanggapi isu Selandia Baru menyadap Presiden Joko Widodo sebagaimana yang diungkap oleh situs Wikileaks, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan kalau itu sampai benar-benar terjadi.
"Kita harus mengkritik penyadapan ini. Itu langkah yang sebetulnya tidak boleh dilakukan negara yang bersahabat. Kita sangat sesali kalau benar," kata Fadli Zon di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/3/2015).
Ia juga mempertanyakan motif Selandia Baru melakukan penyadapan.
"Kita tidak tahu maksud apa dibalik penyadapan itu. Namun bisa jadi info yang menarik kalau ada. Tapi kita harus pastikan benar ada atau tidak," kata Fadli Zon.
Dia mengimbau Presiden Joko Widodo bersikap tegas dalam menyikapi masalah penyadapan.
"Pemerintah seharusnya memprotes keras jika ada penyadapan. Karena pelanggaran terhadap kedaulatan kita. Biasanya penyadapan bukan oleh negara-negara yang bersahabat, (penyadapan dilakukan) yang punya kepentingan dan menganggap kita sebagai musuh," kata dia.
Selain itu, pemerintah harus segera meminta penjelasan terhadap Selandia baru. Dan Kementerian Luar Negeri harus segera menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kita belum tahu isinya, siapa saja yang disadap. Kita sekarang meraba-raba saja. Sekarang pemerintah diminta klarifikasi saja dulu. Nanti selanjutnya apakah protes, protes keras silakan," katanya. (Antara)