Suara.com - Polisi Rusia menahan lima orang tersangka pembunuh tokoh oposisi Boris Nemtsov, hari Minggu (8/3/2015). Sementara itu, berdasarkan media setempat, salah satu tersangka lainnya meledakkan diri dengan sebuah granat.
Kelima tersangka tersebut sudah dibawa ke sebuah pengadilan di Moskow, Rusia. Dua diantaranya dijadikan tersangka atas keterlibatannya dalam pembunuhan Nemtsov di sebuah jembatan dekat Istana Kremlin pada tanggal 27 Februari silam, sementara tiga lainnya masih mendekam di tahanan menunggu berkasnya lengkap untuk diserahkan ke pengadilan.
Sejumlah media Rusia, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, memberitakan bahwa seorang tersangka lainnya bunuh diri dengan sebuah granat ketika polisi mengepung kediamannya di Grozny, Ibu Kota Republik Chechnya, pada hari Sabtu (7/3/2015).
Namun, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Rusia sendiri. Kendati begitu, Presiden Checnya Ramzan Kadyrov, dikabarkan setengah membenarkan kabar tersebut.
Salah satu tersangka yang ditangkap, Zaur Dadaev, mengakui terlibat namun tidak mengaku bersalah di pengadilan. Seorang lainnya, Anzor Gubashev, membantah keterlibatan.
Tiga tersangka lainnya bernama Shagid Gubashev, adik Anzor, Khamzad Bakhaev, dan Tamerlan Eskerkhanov. Kelimanya bersalan dari Chechnya.
Boris Nemtsov ditembak beberapa kali dan tewas seketika saat berjalan kaki bersama kekasihnya, model Anna Duritskaya. Lelaki berusia 55 tahun itu adalah tokoh oposisi paling penting yang tewas di 15 tahun masa pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Puluhan ribu warga Rusia menggelar aksi turun ke jalanan Moskow pada hari Minggu untuk menghormati Boris, si pejuang anti-korupsi yang pernah menjabat sebagai perdana menteri tersebut. (News.com.au)