Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bus Transjakarta yang terbakar kembali pada Minggu (8/3/2015) di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, akan menurunkan kepercayaan publik pada moda transportasi massal ini.
"Terbakarnya lagi bus Transjakarta akan mengakibatkan sikap traumatik dan menumbuhkan stigma bahwa moda transportasi massal ini tidak aman," kata Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Ia juga mengatakan, jika kejadian seperti ini pada Transjakarta terus terjadi, klimaksnya moda transportasi massal yang terbilang sangat diandalkan masyarakat ibu kota ini akan ditinggalkan oleh warga Jakarta.
"Jika hal itu terjadi, ini merupakan sesuatu yang tragis!" tegasnya.
Menurut Tulus, kejadian bus Transjakarta yang terbakar lagi di Jalan Gatot Subroto tak hanya bisa dilihat secara satu per satu kasusnya (kasuistik), namun ada persoalan sistemik yang membelit pengelolaan Transjakarta.
Persoalan tersebut, kata dia, patut dicurigai bahwa sejak awal pengadaan bus Transjakarta memang tidak memenuhi standar kualifikasi untuk angkutan umum. Lalu Sistem perawatan armada juga patut dicurigai tidak ada keseriusan di dalamnya.
"Hal itu terbukti bahwa saat ini banyak armada Transjakarta yang beroperasi kondisinya sangat memprihatinkan," jelas Tulus.
Karena itu, ia berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melakukan pembenahan secara total terhadap bus Transjakarta bila memang mantan Wakil Bupati Belitung Timur itu ingin berfokus membenahi transportasi publik di Jakarta.
"Jika itu concernnya Gubernur, mau tidak mau harus dicari solusi untuk membenahi secara total," tegas Tulus.
Sebelumnya, sebuah bus Transjakarta terbakar di Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, Jakarta Selatan, sehingga sempat membuat lalu lintas tersendat.