Suara.com - Dua remaja ditangkap di Bandara Sydney karena dicurigai ingin berangkat ke Suriah dan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
Remaja itu masing-masing berusia 16 tahun dan 17 tahun.
Seorang pejabat bandara menjelaskan jika dua remaja itu mengundang kecurigaan petugas bea cukai. Mereka berangkat Jumat (8/3/2015) sore. Menteri Perlindungan Perbatasan Australia, Peter Dutton mengatakan dua remaja itu tidak memberitahu ke mana mereka akan pergi.
"Kedua lelaki muda berusia 16 dan 17 adalah anak-anak, bukan pembunuh. Mereka seharusnya tidak diperbolehkan untuk pergi ke negeri asing untuk melakukan perlawanan lalu kembali lagi dan akhirnya lebih radikal," Dutton kepada wartawan.
Dutton menyebut dua remaja itu ingin berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS karena menonton aksi prajurit ISIS di dunia maya. Mereka terpikat ingin bergabung dengan ISIS.
Sementara Perdana Menteri Tony Abbott menyayangkan aksi dua warganya itu. Dia menyebut ingin bergabung dengan ISIS adalah aksi sesat.
"Ini aksi sesat dua pemuda Australia. Mereka lahir dan dibesarkan di Australia. Mereka bersekolah di sini dan menyerap nilai-nilai Australia. Namun tampaknya mereka tergoda melakukan sesuatu mengerikan dan berbahaya," kata Abbott.
"Saya senang bahwa mereka telah dihentikan," tutup Abbott. (NBC)