Suara.com - Wakil DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Haji Lulung) menuding saat ini ada konspirasi dalam perpolitikan Indonesia, khususnya di Jakarta. Dia bahkan menduga ada komunis gaya baru yang hendak mengacaukan peta politik Indonesia.
"Kalau boleh saya ngomong ekstrim, saat ini (sedang ada) konspirasi politik. Ini bentuk adu domba dan ini konsep dari komunis baru," ujar Lulung dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).
Politisi partai PPP itu mengatakan pihak komunis yang ditudingnya itu tengah melakukan upaya menjauhkan aparat keamanan dengan rakyat, serta ingin menjauhkan pemerintahan daerah dengan rakyat.
Setelah mendengar pendapat Lulung, kontan para peserta diskusi langsung tertawa.
Meski mendapat respon demikian, Lulung menganggap serius pernyataannya, serta menyebut kalau politik adu domba sudah dipraktikkan sejak pertengahan 2014.
"Ya, kan adu domba. Komunis kan adu domba. Ini pandangan pribadi saya. Teman-teman silahkan evaluasi. Itu terjadi sejak pertengahan 2014 sampai dengan hari ini. Ini sudah terjadi," kata Lulung tanpa menyebutkan siapa kubu komunis maksudnya itu.
Pernyataan itu berkaitan dengan kisruh antara Ahok dan DPRD yang dipicu oleh adanya temuan dugaan dana siluman di APBD 2015 dengan total Rp12,1 triliun. Ahok sendiri telah melaporkan temuan itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.