Lika-liku Polisi Buru Begal, Menginap Berhari-hari sampai Dilawan

Kamis, 05 Maret 2015 | 18:12 WIB
Lika-liku Polisi Buru Begal, Menginap Berhari-hari sampai Dilawan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang penyidik di Polres Jakarta Barat bercerita tidak mudah menangkap begal setelah mereka melakukan aksi kejahatan. Begal menyadari sedang dicari polisi, itu sebabnya mereka berpindah-pindah tempat untuk menyulitkan petugas.

Tapi, ada istilah di kalangan polisi. Selalu ada jejak yang tertinggal. Jejak ini bisa didapatkan dari keterangan korban atau saksi mata, tentunya juga hasil olah TKP.

Untuk kasus begal, menurut penyidik yang enggan menyebutkan nama itu, biasanya pelaku memiliki ciri-ciri khusus.

Seperti dalam salah satu kasus yang belum lama ini terungkap, dari info awal, polisi menduga pelakunya tidak jauh berbeda dari kasus kejahatan yang terjadi di Jalan Latumenten, Jakarta Barat.

"Pertama kita lihat modusnya, kita cari tongkrongannya, lalu kita dapatkan pelakunya," katanya, Kamis (5/3/2015).

Walau tempat tongkrongan pelaku sudah ketahuan, ternyata pelaku tidak bisa langsung ditemukan. Tempat tongkongannya banyak. Jadi, polisi harus menyisir satu persatu.

"Saya dapat pelaku ini satu minggu dan itu nggak pulang-pulang," kata anggota tim antibegal itu.

Tantangan berikutnya ialah eksekusi pelaku begitu yang bersangkutan sudah di depan mata. Polisi harus ekstra hati-hati, mengingat pelaku dalam posisi waspada. Mereka telah menyiapkan perlawanan bila sewaktu-waktu disergap petugas.

Selain pelaku tidak sendirian, mereka juga menyiapkan senjata, seperti pedang, parang, bahkan senjata api rakitan. Itu sebabnya, ketika hendak ditangkap, mereka masih bisa berani melawan petugas.

"Karena dia melawan, akhirnya kita tembak kakinya. Dan kita dapat dua orang, sisanya kabur," kata dia.

Anggota antibegal tersebut kemudian cerita kasus lain lagi.

Akhir tahun 2014, terjadi kasus begal yang korbannya sampai dilarikan ke rumah sakit.

Dari mulut korban dan saksi, penyelidikan polisi diarahkan ke kelompok Lampung. Tim pun berangkat ke Lampung. Selama sepuluh hari, mereka berkeliling, mendatangi tempat-tempat yang diperkirakan jadi persembunyian pelaku.

Komplotan pelaku yang biasanya sudah menyadari dikejar polisi setelah beraksi, berpindah-pindah tempat, untuk menyulitkan petugas.

"Tapi akhirnya dapat," kata dia.

"Kita mikir lagi tuh waktu itu. Dan akhirnya kita dapat celah kelemahannya dan pelaku berhasil ditangkap. Dua ketangkap, satu meninggal," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI