Suara.com - Kasus begal yang kembali marak belakangan ini membuat para pengguna kendaraan resah, terutama mereka yang sering pulang kerja di malam hari. Soalnya, begal seringkali nekat melukai korbannya.
Rupa-rupa cara dilakukan para pengendara sepeda motor untuk mengantisipasi jadi sasaran begal. Ada yang membentuk konvoi, ada yang ngebut, ada yang naik angkutan umum.
Konvoi
Ini dilakukan oleh Yahya (29), karyawan perusahaan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Terutama sejak banyak begal, kalau pulang ke Pasar Rebo, Jakarta Timur, ia ikut rombongan atau konvoi sesama pengguna sepeda motor.
"Kalau pulang malam, biasanya saya kalau pulang bareng rombongan. Nah kalau dari Priok, biasanya banyak tuh rombongan dari Astra, saya biasanya ikut-ikutan aja. Mereka ngerti kok kalau kita juga pulang ke malaman, jadi biasanya dikasih ikut rombongan," kata Yahya kepada suara.com, Kamis (5/3/2015).
Tapi kalau seandainya tidak ditinggal rombongan dan terpaksa sendirian, maka Yahya memakai ilmu waspada.
"Nah, kalau sudah sendirian, biasanya saya ngawasin spion," tuturnya.
Ngebut
Lain lagi dengan Arbi (31), warga Bojong Gede, Depok. Kiat menghindari begal yang ia terapkan ialah naik sepeda motor dengan kecepatan tinggi supaya tak bisa dikejar begal.
"Kalau balik malam sekitar jam 01.00 WIB lebih, saya pasti ngebut alias nggak nurunin gas sama sekali kecuali lampu merah juga. Kecepatan 80 sampai 100 karena jalanan kosong juga. Terus, jangan bawa motor dengan kondisi stabil, dalam artian ngegas pelan-pelan karena begal demen banget sama yang beginian," kata Arbi saat ditemui di Tebet.