3. Mengapa semua anggota regu tembak diminta menembak bersamaan?
Seluruh anggota regu tembak diperintahkan untuk menembak bersama-sama mengikuti aba-aba yang diberikan komandan mereka. Hal ini dilakukan agar eksekusi berjalan dengan tertib dan tidak menimbulkan kekacauan. Selain itu, ini juga dilakukan agar tidak ada yang mengetahui penembak mana yang melontarkan peluru berproyektil dari senapannya dan penembak mana yang hanya menembakkan peluru hampa.
4. Bagian tubuh mana yang dijadikan sasaran tembak?
Untuk mencegah kerusakan pada bagian kepala akibat luka tembak, maka pada umumnya sasaran tembak adalah jantung dari si terpidana mati. Terkadang, di bagian yang disasar dipasangi kertas target, untuk memudahkan para penembak.
Sang terpidana mati biasanya diminta berdiri atau duduk dengan mata dan kepala tertutup. Namun, dalam beberapa kasus, ada terpidana yang meminta dibiarkan menatap para penembaknya saat eksekusi berlangsung.
5. Kapan eksekusi mati dilakukan?
Di Indonesia, eksekusi dengan regu tembak biasanya dilaksanakan pada pukul 00.00 tengah malam. Sementara, tradisi di beberapa negara lain, eksekusi dilakukan pada saat fajar menyingsing, atau ketika matahari terbit.