Suara.com - Pengantin di Mesir, Ahmed Shehata dan Shaimaa Deif menggelar resepsi pernikahan bertemakan ISIS. Pernikahannya itu diwarnai drama ancaman pembunuhan menggunakan pisau.
Ide pernikahan itu datang dari sang pengantin lelaki, Ahmed Shehata. Dia ingin memberikan kejutan ke istrinya.
'Upacara pernikahan ISIS' itu berawal dari beberapa orang bertopeng mendadak meneror seisi pesta. Mereka membawa pisau plastik. Mereka datang berteriak dan mencari si pengantin. Mereka pun datang ke mimbar pengantin dan 'menculik' pengantin ini.
Si pengantin digandeng dan dibawa ke kerangkeng di tengah halaman pesta. Di saat mereka dibawa ke kerangkeng yang terbuat dari plastik itu, lagu ISIS National Anthem berkumandang. Setelah keadaan tegang, tiba-tiba 'sang algojo ISIS' membuka topengnya. Kemudian seisi pesta pun joget disko.
Prosesi pernikahan ISIS itu pun didokumentasikan dan disebar ke situs Youtube. Dalam pernyataannya, Shaimaa Deif sudah tahu jika akan diberikan kejutan di resepsi pernikahannya. Namun tidak terbayang kejutan itu berupa prosesi pernikahan bergaya ISIS.
"Saya tahu akan ada kejutan. Tapi aku tidak pernah membayangkan bahwa kejutan akan seperti itu," kata dia.
Hanya saja prosesi pernikahan ISIS itu memicu kemarahan warga Mesir. Mereka mengatakan joke soal ISIS itu tidak lucu dan bukan bahan lelucon. Sebab sebelumnya ada 21 orang yang dipenggal kepalanya oleh ISIS.
Deif megatakan tidak ada maksud untuk menyinggung dan menyulut kemarahan. Dia hanya ingin menghibur diri. Bukan untuk menakut-nakuti.
"Kami tidak membuat darah orang lain naik. Kami sepeti itu ingin menunjukkan bahwa kami tidak takut dengan ISIS," kata dia. (Fox)