Suara.com - Terdakwa aksi teror di bom Boston Marathon 2013 Dzokhar Tsarnaev mulai diadili di Pengadilan Boston, Amerika Serikat. Dia menghadapi ancaman hukuman mati.
Sebab kasus teror itu termasuk yang paling besar setelah pengeboman di Kota Oklahoma 20 tahun silam. Sidang itu dibuka dengan pembacaan kronologi kejadian pengeboman oleh Jaksa Federal, William Weinreb. Sementara Pengacara Tsarnaev tidak menyangkal kliennya terlibat.
Dalam persidangan itu, Tsarnaev yang berusia 21 tahun hanya bisa membungkung di kursinya. Nakun dia menatap jaksa dan hakim. Dia mendengarkan pembacaan kronologi kasus.
"Udara dipenuhi dengan bau belerang dan jeritan orang," kata Jaksa Weinreb.
Dalam dakwaan, Jaksa Weinreb meyakinin jika ransel yang dibawa Tsarnaev diletakkan di dekat garis finish. Ketika bom dalam tas itu meledak, mayat-mayat langsung bergelimpangan. Salah satu korban adalah Martin yang masih berusia 8 tahun. Dalam persidangan itu, ayah dan ibu Martin, Denise dan Bill Richard datang.
"bom merobek potongan besar daging dari Martin Richard," Jaksa membacakan tuntutan. (BBC/Aljazera)