Tragis, Usai Lahirkan Anak Pertama Ibu Meninggal Kekurangan Darah

Siswanto Suara.Com
Rabu, 04 Maret 2015 | 17:37 WIB
Tragis, Usai Lahirkan Anak Pertama Ibu Meninggal Kekurangan Darah
Ilustrasi transfusi darah. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibu rumah tangga bernama Nuraini (30), warga Kota Jayapura, Papua, Rabu (4/3/2015), akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami pendarahan hebat.

Kemarin, Nuraini yang baru melahirkan anak pertama, mengalami pendarahan hebat di RSUD Dok II Jayapura.

Suami Nuraini, Ady, menceritakan perjuangan keluarga sebelum Nuraini kembali ke Yang Maha Kuasa. Setelah terjadi pendarahan, kata dia, Nuraini sangat membutuhkan transfusi darah. Golongan darahnya O.

Keluarga pun mendatangi kantor Palang Merah Indonesia. Sampai di sana, mereka mengelus dada. Jenis darah yang dibutuhkan Nuraini tidak tersedia.

“Kita sudah ke PMI, tapi di sana mereka bilang tidak ada golongan darah O," kata Ady.

Tak hilang akal, keluarga pun menghubungi semua saudara maupun teman-teman. Dan keluarga berhasil mendapatkannya. Sayangnya, belum cukup.

"Tapi sampai hari Selasa kemarin, hanya tiga kantong darah yang berhasil terkumpul, sementara darah yang dibutuhkan 10 kantong," kata Ady.

Terlepas dari takdir, pihak keluarga masih menyayangkan PMI Kota Jayapura yang acapkali mengalami kekosongan darah. Padahal, kantor PMI Kota Jayapura belum lama ini diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, tepatnya pada 26 Februari 2015.

“Harusnya PMI bisa mengantisipasi kekosongan darah. Bagaimana dengan masyarakat lainnya yang membutuhkan darah dengan tiba-tiba. Kan, kasihan
jika kejadiannya bisa seperti yang istri saya alami,” katanya.

Ketua PMI Kota Jayapura, Nuralam, mengakui stok darah golongan O kosong.

“Iya memang saat ini, stok darah kosong khususnya darah jenis O tidak tersedia di PMI Kota Jayapura. Kita tahu bahwa darah jenis ini sangat sulit didapat. Itu yang menjadi kendala kami,” kata Nuralam saat dikonfirmasi suara.com via telepon seluler.

Menurut Nuralam, PMI Kota Jayapura kesulitan untuk mendapatkan darah, sebab masih kurangnya partisipasi warga mendonorkan darah. Itu sebabnya, Wakil Wali Kota Jayapura ini mengajak warga untuk aktif menyumbang darah ke PMI.

"Selain kita jadi sehat donor darah juga membantu saudara kita yang membutuhkan. Ingat bahwa setetes darah sangat berarti untuk mereka yang membutuhkan,"kata dia.

Setiap tahun, PMI Kota Jayapura hanya bisa meng-cover 50 persen kebutuhan darah di warga Kota Jayapura. Kata Nuralam, setiap bulan, PMI Kota Jayapura kekurangan 1.500 kantong darah. Idealnya, lanjut dia, PMI menerima sebanyak 25 pendonor setiap hari. (Lidya Salmah)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI