Suara.com - Hubungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan anggota DPRD DKI Jakarta saat ini sedang memanas. Gara-garanya, terjadi perselisihan soal APBD 2015. Ahok menemukan ada dana siluman sebesar Rp12,1 triliun setelah APBD tersebut masuk ke DPRD. Sebaliknya, dewan menuding Ahok melanggar hukum.
Kendati "dikeroyok" anggota DPRD, bahkan dengan hak angket maupun dilaporkan ke polisi, Ahok mengaku sama sekali tidak takut. Ahok bertekad menjadikan Ibu Kota Jakarta bebas korupsi dan APBD bersih dari titipan.
"Saya senang kalau lawan semua parpol (partai politik di DPRD). Bagus prestasi saya karena belum pernah kejadian di republik ini, gak ada partai menantang semua partai, belum pernah kan? semenjak Indonesia sudah merdeka juga belum ada kan?" kata Ahok di hadapan ratusan pejabat camat, lurah, dan wali kota seluruh DKI Jakarta, di Balai Kota, Rabu (4/3/2015).
Ahok mengaku malah menikmati sikap para anggota DPRD yang sekarang terkesan kebakaran jenggot gara-gara dana siluman.
"Jadi saya senang sekali bisa menikmati perlawanan semua, makanya saya pikir kalau birokrasi ada yang mau lawan saya pun saya senang," kata Ahok.
Ahok berjanji untuk pasang badan bagi para pegawai negeri sipil dari dari tekanan anggota DPRD, asalkan PNS mau mendukung penerapan sistem e-budgeting APBD untuk transparansi anggaran.
"Saya yang pasang badan, pasang nyawa buat bapak ibu, agar APBD di Indonesia bisa transparan saya mulai dari Jakarta, tinggal bapak ibu mau ikut atau tidak," kata Ahok.
"Saya tidak akan kompromi dengan dia DPRD dengan (APBD) versi dia, sekalipun harus tukar dengan nyawa saya dengan keputusan saya, dan saya ga pernah takut," Ahok menambahkan.