Suara.com - Proses pembelahan batu giok 20 ton yang ditemukan warga Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, saat ini dilaporkan sudah mencapai 50 persen. Namun, bagian giok yang sudah terbelah itu masih ditumpukkan di lokasi penemuan batu, di kawasan hutan lindung daerah tersebut.
Menurut Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nagan Raya, Samsul Kamal, pihaknya masih perlu menyortir bagian batu yang akan dibawa menuju ibukota kabupaten. Pasalnya, dari hasil pemotongan yang 50 persen itu, sebagiannya masih terdapat kulit batu.
"Kalau diangkut semua, itu biayanya besar sekali. Jadi sebagian dari 50 persen itu masih kita tumpukkan di lokasi," ujar Samsul, saat dihubungi Suara.com, Rabu (4/3/15).
Dikatakan Samsul, proses pemindahan batu menuju ibukota Nagan Raya, juga memakan waktu cukup panjang. Pasalnya, jarak dari lokasi temuan batu menuju salah satu titik lokasi yang dapat dijangkau kendaraan, berkisar 1,5 kilometer lebih. Sedangkan jarak dari lokasi pengangkutan menuju rumah Ketua DPRK Naga Raya juga mencapai 30 kilometer lebih.
"Batu yang sudah diangkut ditempatkan di rumah Ketua DPRK. Rumah ini kosong dan kita pinjam pakai sementara. Nggak jadi kita tempatkan di Dinas (Pertambangan dan Energi), karena gudang kita rusak. Jadi supaya lebih aman, kita alihkan ke sana (rumah Ketua DPRK)," ujar Samsul pula.
Seperti diketahui, Pemkab Nagan Raya akhirnya memutuskan untuk membelah batu giok 20 ton yang ditemukan oleh salah seorang warga di kawasan hutan lindung tersebut. Batu dipotong dengan menggunakan 6 mesin, serta melibatkan puluhan warga setempat. Proses pembelahan itu sudah dilakukan sejak hari Sabtu, 21 Februari lalu. [Alfiansyah Ocxie]
10 Hari, Pembelahan Batu Giok 20 Ton Baru Mencapai 50 Persen
Arsito Hidayatullah Suara.Com
Rabu, 04 Maret 2015 | 16:33 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Titiek Soeharto Foto dengan Iriana Jokowi, Gelangnya Jadi Sorotan: Itu Dibeliin Bapak
05 Maret 2024 | 15:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI