CV Bukit Terpadu Sempat Kaget Bisa Menang Proyek UPS Rp5,8 M

Rabu, 04 Maret 2015 | 13:36 WIB
CV Bukit Terpadu Sempat Kaget Bisa Menang Proyek UPS Rp5,8 M
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CV Bukit Terpadu Utama merupakan salah satu pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply atau alat penyimpan daya sementara APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2014. Mereka mengerjakan proyek di SMK 53, Taman Sari, Jakarta Barat, dengan nilai Rp5,8 miliar.

Kantor CV tersebut berada di Jalan Sekip Ujung, nomor 30, RT 6/6, Kelurahan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, atau tepat di depan kantor Bea Cukai Jakarta Timur, Jalan Ahmad Yani Bypass, nomor 31.

Kantor CV berdempetan dengan toko genteng. Dua gedung tersebut dipisahkan oleh kamar mandi. Tidak ada papan nama CV di sana.

Kantor yang terdiri dari dua lantai itu warna catnya krem, sebagian sudah mengelupas. Halaman kantor penuh dengan genteng milik toko yang berada di sebelahnya.

Ketika masuk ke kantor, tamu akan langsung menjumpai dua meja yang disusun berjajar. Salah satu mejanya berisi satu unit komputer dan mesin print out dokumen. Di salah satu sisi meja berisi tumpukan dokumen.

Di dekat pintu masuk ada lemari susun berwarna biru. Ruangan berukuran sekitar 4x5 meter ini merupakan ruangan kerja CV yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, suplier, meubelair, furniture, electrical, mekanikal, dan telekomunikasi.

Bagian kanan dari pintu masuk, ada tangga menuju lantai dua. Di lantai dua, hanya berisi ruangan kosong tanpa sekat dengan beberapa kasur lipat yang terhampar di lantai.

Ada satu orang yang berjaga di CV Bukit Terpadu hari ini. Dia memperkenalkan diri dengan nama Arya (30), warga Pasar Minggu, yang merupakan pegawai yang mengurusi administratif kantor. Sementara, pemiliknya, M Taufiqurahim, sedang tidak di tempat.

Kata Arya, di musim sepi lelang seperti sekarang, tidak banyak pegawai yang datang ke kantor. Tapi begitu banyak lelang proyek, banyak pegawai datang.

"Kalau lagi sepi ya begini, paling 2-3 orang yang ada. Nanti jam 15.00 juga sudah pada pulang. Kalau musim lelang, ramai, bisa sampai 6-7 orang, malah kadang sampai malam kerjanya," kata Arya kepada suara.com, Rabu (4/3/2015).

Dia sadar kedatangan suara.com untuk menanyakan perihal pemenangan tender UPS.

Arya yang sudah membantu di perusahaan ini selama tiga tahun mengatakan tidak ada masalah dengan lelang UPS ketika itu. Secara administrasi, semua sudah dipenuhi.

"Itu lelang sudah selesai. Barangnya (UPS) juga sudah di SMK 53," kata Arya.

CV ini, kata dia, ikut program lelang di pertengahan 2014. Seingat Arya, ketika itu mendekati Hari Raya Lebaran Idul Fitri. Namun, dia lupa kapan pengumuman pemenang lelang.

"Kita daftar LPSE (Lelang Elektronik), kita masukan dokumen sesuai kualifikasi, dan tinggal tunggu pengumuman panitia lelang. Kalau kita tidak sesuai, kita gugur," kata Arya.

Perusahaan ini, lanjut Arya, sudah berdiri sejak lima tahun lalu dan selama itu pula menempati kantor ini. Arya mengungkapkan CV ini merupakan bisnis keluarga. Masih ada lima perusahaan lagi yang dimiliki keluarga ini.

Terkait proyek lelang UPS, Arya mengatakan CV Bukit Terpadu tahu informasinya dari rekanan. Harga Penawaran Sendiri (HPS) yang ditawarkan pemerintah untuk pengadaan UPS tadi sebesar Rp6 miliar.

Namun, dia mengaku tidak tahu dari mana alat UPS didapatkan. Semengetahuannya alat tersebut didatangkan dari distributor.

"Kalau UPS itu bukan kita yang ngerjain. Kita ambil dari distributor," kata dia.

Setelah muncul pengumuman lelang, perusahaan meminta distributor untuk langsung memasang di SMK 53.

"UPS-nya itu ukurannya besar, sampai tujuh meter (tidak mungkin ditaruh di kantor CV dulu)," kata Arya.

Ia mengaku nilai proyek ini besar. Soalnya, biasanya CV Bukit Terpadu hanya mengikuti pelelangan di bawah Rp500 juta dengan menggunakan metode PL (Penunjukan langsung). Dia pun kaget ketika CV lolos lelang senilai Rp5,8 miliar.

"Makannya, kita kaget juga lelang ini kita dapatkan," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI