5 Sniper Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 04 Maret 2015 | 12:45 WIB
5 Sniper Paling Mematikan Sepanjang Sejarah
Simo Hayha sang sniper Finlandia. (Finnish Military Archives)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tatang Koswara, penembak jitu legendaris Indonesia tutup usia. Semasa hidupnya, purnawirawan berpangkat terakhir Pembantu Letnan Satu itu pernah mendapatkan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah penghargaan Bintang Seroja atas keterlibatannya dalam beberapa misi militer di Timor Timur pada tahun 1977 hingga 1978.

Tatang tercatat pula sebagai salah satu penembak jitu terbaik di dunia dalam buku berjudul Sniper Training, Techniques and Weapons, karya penulis Peter Brookesmith yang terbit pada tahun 2000. Nama Tatang berada di urutan 14 di deretan penembak jitu terbaik dunia.

Dalam sebuah misi, Tatang pernah menghabiskan 49 musuh dari 50 peluru yang ia bawa untuk menghabisi lawan. Satu butir peluru ia sisakan untuk dirinya apabila jatuh ke tangan musuh.

Indonesia boleh berbangga pernah memiliki seorang sniper hebat seperti Tatang. Sejarah juga mencatat, ada beberapa sniper hebat yang pernah menjadi perhatian dunia. Mereka menjadi sorotan karena prestasi yang luar biasa dalam medan perang.

Berikut ini beberapa penembak jitu legendaris dari berbagai negara.

Francis Pegahmagabow

Francis adalah salah satu figur terkenal dalam sejarah militer Kanada. Kisah keberaniannya di medan perang jadi buah bibir di era Perang Dunia I. Sniper berjuluk "Peggy" ini sudah menumbangkan 378 orang tentara Jerman dan menangkap 300 lainnya selama Perang Dunia I berkecamuk. Perjalanan hidupnya dituangkan dalam sebuah novel berjudul Three Day Road.

Simo "Simuna" Hayha

Simo adalah sniper legendaris dari Finlandia. White Death, demikian dia dijuluki. Namanya berkibar saat Perang Musim Dingin antara Finlandia dan Uni Soviet berkecamuk pada tahun 1939 hingga tahun 1940. Ia adalah sniper yang ditakuti oleh Tentara Merah Rusia. Di balik pakaian kamuflase salju serba putihnya, ia menebar ancaman bagi para serdadu Soviet. Sepanjang kariernya, ia sudah menghabisi 542 tentara Soviet dengan senapan Mosin-Nagant. Sepak terjangnya pernah diangkat ke layar lebar lewat film Hemingway & Gellhom.

Vasily Zaytsev

Sniper Uni Soviet yang satu ini pernah diangkat kisahnya ke dalam sebuah film berjudul Enemy at the Gates yang dibintangi aktor Jude Law. Namanya meroket menjadi salah satu penembak jitu paling ditakuti di era Perang Dunia II. Prestasinya dalam membunuh musuh amat mengagumkan. Bayangkan saja, seorang Vasily berhasil menghabisi 225 prajurit musuh, termasuk diantaranya 11 sniper dalam kurun waktu sebulan saja. Senjata pencabut nyawa yang ia gunakan sama dengan yang digunakan Hayha, yakni senapan Mosin-Nagant.

Liudmyla Pavlychenko

Soviet juga pernah punya sniper perempuan hebat. Liudmyla Pavlychenko namanya. Sebelum menjadi penembak jitu, Liudmyla adalah mahasiswi sejarah. Ia banting setir menjadi sniper setelah Jerman dan Nazinya menginvasi negeri kelahirannya. Awalnya, ia hanyalah relawan. Namun, ternyata ia berbakat dalam urusan bunuh-membunuh, apalagi, Liudmyla punya latar belakang pendidikan penembak amatir. Sepanjang kariernya menjadi sniper, Liudmyla tercatat sudah menghabisi 309 musuh dengan senapan Tokarev SVT-40-nya.

Chris Kyle

Christopher Scott Kyle nama lengkapnya. Nama sniper yang satu ini memang tak asing. Ya, ia adalah karakter yang diperankan aktor Bradley Cooper dalam film American Sniper besutan sutradara Clint Eastwood yang baru-baru ini dirilis. Chris diklaim sebagai sniper paling mematikan dalam sejarah militer Amerika Serikat. Marinir penerima dua Silver Star Medal dan lima Bronze Star Medal ini adalah salah satu sniper terbaik jebolan Navy SEAL AS. Empat kali diterjunkan ke Irak, Chris membunuh 160 orang dengan senapan jarak jauhnya. Sayang, umurnya tak panjang. Chris dibunuh oleh Chad Littlefield, seorang veteran marinir AS pada 2 Februari 2013.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI