Sniper Uni Soviet yang satu ini pernah diangkat kisahnya ke dalam sebuah film berjudul Enemy at the Gates yang dibintangi aktor Jude Law. Namanya meroket menjadi salah satu penembak jitu paling ditakuti di era Perang Dunia II. Prestasinya dalam membunuh musuh amat mengagumkan. Bayangkan saja, seorang Vasily berhasil menghabisi 225 prajurit musuh, termasuk diantaranya 11 sniper dalam kurun waktu sebulan saja. Senjata pencabut nyawa yang ia gunakan sama dengan yang digunakan Hayha, yakni senapan Mosin-Nagant.
Liudmyla Pavlychenko
Soviet juga pernah punya sniper perempuan hebat. Liudmyla Pavlychenko namanya. Sebelum menjadi penembak jitu, Liudmyla adalah mahasiswi sejarah. Ia banting setir menjadi sniper setelah Jerman dan Nazinya menginvasi negeri kelahirannya. Awalnya, ia hanyalah relawan. Namun, ternyata ia berbakat dalam urusan bunuh-membunuh, apalagi, Liudmyla punya latar belakang pendidikan penembak amatir. Sepanjang kariernya menjadi sniper, Liudmyla tercatat sudah menghabisi 309 musuh dengan senapan Tokarev SVT-40-nya.
Chris Kyle
Christopher Scott Kyle nama lengkapnya. Nama sniper yang satu ini memang tak asing. Ya, ia adalah karakter yang diperankan aktor Bradley Cooper dalam film American Sniper besutan sutradara Clint Eastwood yang baru-baru ini dirilis. Chris diklaim sebagai sniper paling mematikan dalam sejarah militer Amerika Serikat. Marinir penerima dua Silver Star Medal dan lima Bronze Star Medal ini adalah salah satu sniper terbaik jebolan Navy SEAL AS. Empat kali diterjunkan ke Irak, Chris membunuh 160 orang dengan senapan jarak jauhnya. Sayang, umurnya tak panjang. Chris dibunuh oleh Chad Littlefield, seorang veteran marinir AS pada 2 Februari 2013.