Anak Sakit, Alasan Cecep Menjambret dan Dikeroyok Hingga Tewas

Senin, 02 Maret 2015 | 13:55 WIB
Anak Sakit, Alasan Cecep Menjambret dan Dikeroyok Hingga Tewas
Cecep Saidin, pelaku jambret yang tewas dikeroyok warga Pejaten, Pasar Minggu. [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ines Patricia (36), istri dari Cecep Saidin (35), jambret yang tewas dikeroyok massa Pejaten, Pasar Minggu, mengungkapkan kemungkinan alasan suaminya nekat menjambret

Ines yang ditemui Suara.com di rumahnya di kawasan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/3/2015),  langsung teringat buah hati mereka berdua, Danish Apriza Zikra (laki-laki) yang baru berusia 10 bulan.

Menurutnya, Danish memang lagi sakit-sakitan. Kata dokter ada flek di paru-paru bayi yang lahir prematur itu.

"Memang lagi punya bayi dan lagi sakit-sakitan. Dia (Cecep) memang lagi nggak kerja. Mungkin dia pusing buat biaya ini dan itu. Tapi saya nggak tahu kenapa dia bisa nekat begitu," ungkap Ines.

Beberapa bulan terakhir, Cecep memang jarang pulang. Ines pun tidak tahu kemana Cecep pergi. Dia juga tidak tahu siapa saja teman Cecep. Sebab, Cecep tak pernah mengenalkan teman-temannya kepada Ines.

"Aslinya orang yang sopan banget, pemalu, dan pendiam. Nggak ngerti bisa begitu. Mungkin kepepet, mungkin karena faktor ekonomi," ujarnya.

Jenazah Cecep kini masih tertahan di RS Polri Kramat Jati dan belum diambil keluarga, karena Ines mengaku tak punya uang menebusnya.

Cecep merupakan salah seorang dari empat pelaku komplotan penjambret yang tewas dikeroyok warga di Jalan Purabaya, Pejaten, Pasar Minggu.

Dia ditangkap warga setelah gagal menjambret seorang perempuan dan ditinggal oleh tiga pelaku lainnya yang kabur menggunakan motor jenis matik.

Cecep langsung menjadi bulan-bulanan warga yang sambil mengejar dengan mengacung-acungkan golok.

Kasus ini menambah panjang daftar warga menghakimi penjahat di jalanan dalam dua bulan terakhir. Begal sepeda motor bernama Hendriyansyah juga tewas secara mengenaskan, Selasa (24/2/2015) dini hari.

Hendriyansyah dibakar warga setelah ia dan teman-temannya gagal membegal pengendara sepeda motor di Jalan Masjid Baiturrahim, Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI