Cerita Perjalanan Kapal Crest Onyx Angkut AirAsia ke Priok

Senin, 02 Maret 2015 | 10:11 WIB
Cerita Perjalanan Kapal Crest Onyx Angkut AirAsia ke Priok
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ8501 tiba di Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2015) pagi sekitar jam 07.00 WIB.

Dari Selat Karimata, badan pesawat tersebut diangkut dengan kapal Crest Onyx.

Kapal Crest Onyx menempuh perjalanan panjang. Menurut keterangan anak buah kapal Crest Onyx, Anton, kapal tersebut berangkat dari Selat Karimata pada Jumat 26 Februari 2015 lalu.

"Kita bawa sejak Jumat siang, kemudian kita mampir dulu di Pabelokan, Pulau Seribu, Minggu sore buat istirahat," kata Anton di kapal Crest Onyx.

Setelah istirahat di Pabelokan, kapal laut tersebut meneruskan perjalanan pada Minggu sekitar pukul 22.00 WIB.

"Waktu tempuh dari Pabelokan ke Tanjung Priok mencapai delapan jam, jadi baru sampai sini tadi pagi jam 07.00 WIB," kata Anton.

Anton menjelaskan selama perjalanan tidak ada hambatan berarti, terutama cuaca. Cuaca, katanya, sangat mendukung sehingga perjalanan lancar.

Hambatannya, katanya, hanya pada waktu pengangkatan badan pesawat dari dasar laut. Waktu itu, karena arus bawah laut yang kuat, kapal sempat jatuh lagi ke laut ketika hendak diangkat ke kapal.

"Tali sempat putus. Badan pesawat sempat jatuh lagi. Akhirnya kita ambil lagi, kita ikat lagi. Kemudian baru diangkat," tuturnya.

Bangkai pesawat AirAsia hari ini akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk kepentingan penyelidikan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia itu mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.” Pesawat dengan nomor penerbangan QZ 8501 bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat. Ternyata, pesawat yang berisi 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat itu jatuh di perairan Pangkalan Bun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI