Suara.com - Gubenur Jakarta Basuki Purnama (Ahok) nekat melaporkan ‘dana siluman’ DPRD Jakarta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kalau sebelumnya Ahok di Balai Kota Jakarta pada Jumat (27/2/2015) pagi, sempat menyebut enam poin dugaan dana siluman DPRD Jakarta, kini Ahok menambah lagi enam daftar lainnya usai menyerahkan laporan ke KPK.
Dana-dana siluman tersebut dapat ditemukan antara lain:
1. Anggaran pelatihan guru ke luar negeri senilai Rp15 miliar,
2. Alat peraga pendidikan anak usia dini sebesar Rp15 miliar,
3. Perangkat sains teknologi rekayasa untuk enam SMK sejumlah Rp18 miliar,
4.Suplai daya bebas gangguan (UPS) untuk dua SMPN mencapai Rp12 miliar,
5.Dana laboratorium multifungsi untuk 12 SMAN sebanyak Rp8,8 triliun.
Dan ini ‘dana siluman’ versi Ahok yang disampaikan di balai kota:
1. Pengadaan CCTV Sekolah Dasar (SD): Rp4,5 miliar.
2. Pengadaan Perangkat Sains: Rp3 miliar.
3. Pengadaan Alat Peraga Anak Usia Dini: Rp15 miliar
4. Program Profesional Development Teacher: Rp 25 miliar
5. Program Class Room Audio System: Rp5 miliar
6. Pengadaan Alat Percepatan Peningkatan mutu Pembelajaran (e-smart teacher): Rp 4,9 miliar